FLORES TERKINI - Salah satu pakar ekonomi yang sangat kritis terhadap kebijakan pemerintah Joko Widodo (Jokowi), Rizal Ramli, mengeritik keras anggaran infrastruktur dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2021.
Dengan mengambil data yang bersumber dari Kementerian Keuangan, menurut Rizal, anggaran infrastruktur dalam RAPBN menunjukkan bahwa kebijakan pemerintah dalam investasi infrastruktur kian merugikan karena oversupply, overprice, dan overloan.
"Semula saya paham investasi infrastruktur. Tapi ternyata kebanyakan 3 O (oversupply, overprice dan overloan) yg semakin merugikan," tulis Ramli dalam cuitannya di akun Twitter pribadinya, Senin 1 Maret 2021.
Baca Juga: Terkait Bantuan Kuota Belajar, Begini Penjelasan Nadiem Makarim
Lebih lanjut, mantan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya Indonesia pada masa pemerintahan Jokowi-JK ini mengatakan bahwa anggaran infrastruktur sebesar Rp414 triliun menunjukkan kerakusan.
"... infrastruktur naik 281T ke 414T. Kalian rakus," tandas Rizal.
Semula, saya paham imvestasi infrastruktur. Tapi ternyata kebanyakan 3O (oversupply, overprice, overloan) yg semakin merugikan. Oh ternyata krn bancakannya 10-20%, pantes semangat, sehingga budget covid dipotong dari 212T jadi 169T, infrastrukur naik
281T ke 414T. Kalian rakus. pic.twitter.com/9rj26m7XsF— Dr. Rizal Ramli (@RamliRizal) March 1, 2021
Pemerintahan Jokowi memang terkenal sangat ambisius dengan proyek pembangunan infrastruktur di Indonesia. Pasalnya, pemerintah menilai bahwasanya salah satu faktor besar yang menghambat pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah soal infrastruktur yang jauh dari ideal.
Baca Juga: Sinopsis IKATAN CINTA Selasa 2 Maret 2021: Elsa Bebas dari Penjara, Mama Nino Buang Muka
Oleh karena itu, untuk memperbaiki ekonomi negara, maka perlu ada investasi besar dalam infrastruktur.