Amerika dan China Saling Serang Asal-usul Virus Corona, Ini Buktinya

29 Mei 2021, 03:00 WIB
Gambar ilustrasi Amerika dan China yang saling serang terkait asal-usul Virus Corona atau COVID-19. /Pixabay/mohamed_hassan

FLORES TERKINI - Hubungan bilateral China dan Amerika Serikat kembali memanas. Semua gara-gara perdebatan asal mula virus corona yang berakhir menjadi pandemi global ini.

Memang sejak awal kehadirannya, banyak teori yang muncul ke permukaan. Semuanya membahas kemungkinan asal mula Virus Corona tercipta lalu tersebar. Sayangnya banyak media terutama media sosial waktu itu membredel berbagai teori ini.

Kala itu banyak ilmuwan yang membantah dugaan Virus Corona bisa saja mengalami kebocoran dari laboratorium di Wuhan, China. Mereka menganggap teori-teori yang beredar waktu itu hanyalah teori konspirasi.

Baca Juga: Israel Sukses Sembuhkan 10 Pasien Covid-19 Tingkat Akut dengan Obat Buatan Sendiri

Presiden Amerika Serikat waktu itu, Donald Trump sempat berteori bahwa sumber pandemi berasal dari sebuah laboratorium di Wuhan yang merupakan pertama kalinya SARS-CoV-2 terdeteksi.

Teori Trump kala itu langsung dibantah China. Bahkan China menuding teori tersebut hanyalah cara Trump menutupi kegagalannya menangani pandemi di USA.

Setelah sekian lama mewabah di seluruh dunia, tiba-tiba saja Kepala Penasihat Medis Presiden AS Joe Biden, Dr Anthony Fauci mengungkapkan bahwa dasar sejarah pandemi berkembang secara alami dari reservior hewan kemungkinannya sangatlah kuat.

Baca Juga: Panas! China Serang Balik AS yang Lakukan Penyelidikan Lebih Lanjut Terkait Asal-usul Covid-19

"Dan untuk alasan itulah kami merasa bahwa sesuatu yang serupa seperti ini telah terjadi, kemungkinan yang jauh lebih tinggi. Tidak ada yang tahu, bahkan saya pun, 100% tidak tahu pada saat ini. Itulah alasan mengapa kami mendukung penyelidikan lebih lanjut," ujarnya pada subkomite Senate Appropriations seperti dikutip dari NPR, Jumat, 28 Mei 2021.

Seorang dokter lain yang merupakan pakar dalam bidang penyakit menular Dr Céline Gounder menyetujui pendapat di atas. Jika Wuhan Institute of Virology menjadi sumber pandemi, sekecil apapun kemungkinannya perlu adanya penyelidikan untuk membuktikannya.

Baca Juga: Joe Biden Gandeng Mitra di Seluruh Dunia Tekan China Ikut dalam Penyelidikan Internasional Terkait Covid-19

Hubungan yang memanas ini juga akibat dari sebuah laporan intelijen Amerika yang sebelumnya dirahasiakan saat Donald Trump menjadi presiden.

Laporan ini menyebutkan bahwa beberapa peneliti di Institut Virologi Wuhan jatuh sakit pada November 2019 dan mereka dirawat di rumah sakit.

Joe Biden kemudian memerintahkan komunitas intelijen Amerika untuk secara intensif meneliti dan memeriksa dari mana Virus Corona berasal, termasuk kemungkinan terjadinya kebocoran dari laboratorium.

Baca Juga: Asal-usul Covid-19 Masih Misterius, Joe Biden Kerahkan Intelijen AS Dalami Lagi Penyelidikan

China langsung berang. Mereka malah menuding balik Amerika disertai teori konpirasi jika virus corona pada awalnya berasal dari Amerika Serikat.

"AS sama sekali tidak peduli tentang fakta atau kebenaran, juga tidak tertarik pada studi ilmiah yang serius tentang asal-usulnya," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian.

Menlu China ini lalu membahas Fort Detrick, sebuah laboratorium untuk penelitian biomedis Angkatan Darat AS di Maryland. Menurutnya Laboratorium ini memiliki keterkaitan dengan munculnya virus SARS-CoV-2.

Baca Juga: Bupati Robi Idong Dukung Perindo Sikka untuk Raup Suara pada Pemilu 2024

Untuk laboratorium di Wuhan sendiri sebenarnya sudah mengizinkan diadakannya penyelidikan oleh WHO pada Maret 2021 yang lalu. Hasil penelitian juga sudah diumumkan yang ternyata menuai banyak kritikan karena dinilai tidak transparan.

Dalam laporanannya usai menyelidiki laboratorium di Wuhan, Badan Kesehatan Dunia (WHO) ini mengatakan sangat tidak mungkin corona bocor dari laboratorium.

China lalu menantang Amerika untuk melakukan hal yang sama dengan mengundang WHO untuk melakukan studi asal-usul pandemi (Virus Corona).*** (Ancis Ama)

Editor: Eto Kwuta

Tags

Terkini

Terpopuler