“Seluruh gedung bergetar. Semua jendela, kaca, bergetar seperti gelombang guncangan,” katanya kepada kantor berita AFP sebagaimana dilansir Aljazeera.
Kim Hong, yang berada di dapur di salah satu toko roti jalanan saat gempa terjadi, juga bergegas keluar.
“Di dapur, ketika saya sedang memasak, bergoyang-goyang. Minyak keluar dari penggorengan yang membuat api. Saya pikir dapur saya akan meledak,” katanya.
Gempa dirasakan hingga kota Adelaide, 800 km (500 mil) ke barat di negara bagian Australia Selatan, dan Sydney, 900 km (600 mil) ke utara di New South Wales, meskipun tidak ada laporan kerusakan di luar Melbourne dan tidak ada laporan cedera.
Lebih dari setengah dari 25 juta penduduk Australia tinggal di tenggara negara itu, dari Adelaide ke Melbourne hingga Sydney, tetapi daerah itu berada di tengah Lempeng Tektonik Indo-Australia, dan aktivitas seismik tidak umum.
"Kami tidak menerima laporan tentang cedera serius, atau lebih buruk, dan itu adalah kabar baik dan kami berharap kabar baik akan terus berlanjut," kata Perdana Menteri Scott Morrison.
Dalam kunjungan resmi di Washington, DC, Morrison mengatakan kepada wartawan fakta yang terjadi.
“Ini bisa menjadi peristiwa yang sangat mengganggu, gempa bumi seperti ini. Itu adalah peristiwa yang sangat langka di Australia dan sebagai hasilnya, saya yakin orang-orang akan sangat tertekan dan terganggu,” katanya.