Ribuan Warga Argentina Berunjuk Rasa di Buenos Aires untuk Memprotes Kesepakatan Utang IMF

- 12 Desember 2021, 14:30 WIB
Logo Dana Moneter Internasional (IMF). Ribuan orang berunjuk rasa di ibu kota Argentina, Buenos Aires, mendesak pemerintah mereka untuk tidak menandatangani kesepakatan restrukturisasi utang apa pun dengan Dana Moneter Internasional (IMF).
Logo Dana Moneter Internasional (IMF). Ribuan orang berunjuk rasa di ibu kota Argentina, Buenos Aires, mendesak pemerintah mereka untuk tidak menandatangani kesepakatan restrukturisasi utang apa pun dengan Dana Moneter Internasional (IMF). /Foto: REUTERS/Yuri Gripas/

FLORES TERKINI – Ribuan orang berunjuk rasa di ibu kota Argentina, Buenos Aires, mendesak pemerintah mereka untuk tidak menandatangani kesepakatan restrukturisasi utang apa pun dengan Dana Moneter Internasional (IMF).

Para pengunjuk rasa memadati Plaza de Mayo Buenos Aires pada hari Sabtu, membawa plakat bertuliskan "Tidak untuk kesepakatan dengan IMF" ketika spanduk berwarna-warni dari organisasi sosial dan sayap kiri terbesar di negara itu berdesir di bawah terik matahari dan slogan-slogan anti-IMF meraung di pengeras suara.

“Orang-orang mungkin tidak menyadari banyak hal, tetapi mereka menyadari fakta bahwa kata-kata 'Dana Moneter Internasional' di negara ini … selalu membawa kita lebih banyak kesengsaraan dan lebih banyak ketergantungan," kata Carlos Aznarez dari Organizaciones Libres del Pueblo, salah satu kelompok yang mengorganisir aksi unjuk rasa tersebut.

Baca Juga: Suntikan Vaksin Booster Diakui Efektif Beri Perlindungan dari Omicron Ringan hingga 75 Persen

“Orang-orang mengerti bahwa kita menuju bencana jika kita menandatangani perjanjian ini,” katanya sebagaimana dilansir Aljazeera.

Pemerintah Argentina berada di tengah-tengah negosiasi dengan IMF untuk merestrukturisasi $44 miliar yang menjadi utangnya kepada dana global.

Pinjaman tersebut berasal dari tahun 2018, ketika presiden saat itu Mauricio Macri menandatangani perjanjian senilai $57 miliar dengan pemberi pinjaman internasional terakhir, menjadikannya pinjaman terbesar dalam sejarah IMF.

Baca Juga: Sekjen NATO Tolak Permintaan Rusia agar Ukraina Tak Jadi Anggota Aliansi Militer Barat

Sekitar $44 miliar dibagikan, tetapi Presiden Alberto Fernandez, yang menjabat pada 2020, menolak sisanya, dan mulai menegosiasikan kembali persyaratan pembayaran pinjaman.

Halaman:

Editor: Eto Kwuta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x