Patah Tulang Kecil di Lutut, Paus Fransiskus Batal ke Rusia dan Ukraina

- 5 September 2022, 20:53 WIB
Paus Fransiskus.
Paus Fransiskus. /Reuters

FLORES TERKINI – Paus Fransiskus kembali mengalami masalah pada lututnya yang memungkinkannya tidak bisa segera mengunjungi Rusia dan Ukraina sesuai rencana sebelumnya.

Selain itu, sakit yang dideritanya itu juga menyebabkannya tidak bisa menghadiri pertemuan para pemimpin agama di Kazakhstan pada 13-15 September 2022 mendatang.

Hal tersebut terungkap saat Paus Fransiskus ditanya tentang rencana yang dia umumkan sebelumnya tentang kunjungan ke Rusia dan Ukraina.

Baca Juga: Update Upaya Pencarian Awak Kapal yang Hilang di Perairan Naikliu: 2 Meninggal Dunia, 1 Hilang

Dalam rencananya, kunjungan ke Rusia dan Ukraina itu dimaksudkan untuk mendorong dialog guna mengakhiri permusuhan kedua negara tersebut, menyusul perjalanannya baru-baru ini ke Kanada.

"Sekarang saya tidak bisa pergi karena setelah perjalanan ke Kanada ada sedikit kemunduran dengan pemulihan lutut, dan dokter melarang dengan mengatakan 'Anda tidak bisa pergi ke Kazakhstan'," kata Paus Fransiskus, Senin, 5 September 2022, dikutip dari ANTARA.

Meskipun demikian, Fransiskus mengatakan dia terus menjalin komunikasi dan mengikuti perkembangan situasi yang disebutnya "tragis" antara Rusia dan Ukraina. Namun, dia mengaku percaya "sesuatu dapat dilakukan".

"Saya selalu percaya bahwa dengan berdialog, kita maju," ujar Paus.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta Episode 862, Senin 5 September 2022: Aldebaran Akhirnya Resmi Kembali ke Pondok Pelita

Paus Fransiskus dijadwalkan berada di ibu kota Kazakhstan, Nur-Sultan, untuk menghadiri Kongres VII Pemimpin Dunia dan Agama Tradisional.

Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Reuters pada Juli, Paus mengatakan dia ingin mengunjungi Kiev tetapi juga ingin pergi ke Moskow untuk mendorong perdamaian.

Dia kemudian mengatakan kepada Reuters bahwa dia menderita "patah tulang kecil" di lutut ketika salah melangkah saat ligamen meradang.

Baca Juga: Viral, Oknum Mahasiswa UNG Ujarkan Kata Kotor pada Jokowi, Polisi Gercep Amankan

Dia secara tersirat menuduh Rusia melakukan "penaklukan bersenjata, ekspansionisme, dan imperialisme" di Ukraina.

Sementara Vatikan baru-baru ini harus mengulangi kecamannya terhadap perang untuk memperbaiki hubungan yang tegang dengan Ukraina.

Hal itu setelah Paus membuat marah Kiev karena menyebut tokoh ultra-nasionalis Rusia Darya Dugina, yang terbunuh oleh bom mobil di dekat Moskow, sebagai korban perang yang tidak bersalah.***

Editor: Ade Riberu

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x