Kementan Siapkan Langkah Atasi Wabah Penyakit Mulut dan Kuku Pada Hewan, Intinya Jangan Panik

12 Mei 2022, 20:57 WIB
Tiga Langkah Kementerian Atasi Penyakit Mulut dan Kuku Pada Ternak. /ANTARA/HO-Kementerian Pertanian

FLORES TERKINI - Selain Kabupaten Aceh Tamiang, beberapa wilayah di Indonesia saat ini sedang dilanda wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang ternak.

Dari beberapa laporan, wabah serupa ditemukan di Provinsi Aceh, Provinsi Jawa Timur dan saat ini mulai merambah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Dikutip dari Antara, saat ini kementerian Pertanian (kementan) sudah menyiapkan beberapa langkah penanggulangan PMK.

Baca Juga: Penyakit Mulut dan Kuku Serang Ribuan Sapi di Aceh: Kementan Gercep Lakukan Tindakan Penanggulangan Wabah

Menurut Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo, setidaknya ada tiga langkah utama penanggulangan yang akan dipakai mengatakan Kementerian Pertanian (Kementan) menyiapkan, mulai dari penanganan darurat hingga permanen.

Ketiga langkah yang sudah disiapkan tersebut yakni pemusnahan ternak terinfeksi, pemberlakuan lockdown, dan sosialisasi serta edukasi kepada masyarakat.

Baca Juga: Terkuak Sumber Dana Jaringan Terorisme, Direktur BNPT: Ada Mafia Hitam

"Kami menyiapkan agenda SOS, seperti melakukan pemusnahan terbatas ternak yang terkonfirmasi positif PMK, pemberlakuan lockdown zona wabah pada tingkat kecamatan/Kabupaten di setiap wilayah, sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terkait SOP Pencegahan dan pengendalian PMK," kata Mentan Syahrul Yasin Limpo dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Kamis, 12 Mei 2022.

Agenda selanjutnya setelah ketiga langkah tersebut di atas dilakukan adalah temporary. Langkah yang dimaksudkan adalah pengadaan vaksin.

Baca Juga: Sinopsis Ngeri Ngeri Sedap, Film Berlatar Problematika Keluarga Ini Siap Tayang di Bioskop 2 Juni 2022

Setelah pengadaan vaksin, Kementan akan melakukan vaksinasi darurat dan pembatasan lalu lintas hewan.

Agenda selanjutnya, masih menurut Mentan, yaitu agenda permanen melalui pembuatan vaksin oleh Pusat Veteriner Farma (Pusvetma), vaksinasi massal dan surveilans secara rutin.

Mentan Syahrul Yasin Limpo menegaskan wabah PMK pada hewan bisa ditangani dengan baik. Apa yang sudah dilakukan Pemprov Aceh dan Pemkab Aceh Tamiang saat ini sudah sesuai dengan harapan para peternak.

Baca Juga: TERBARU! Layangan Putus Versi ASN Protokoler Menggelegar di Twitter, Asli Bikin Pening, Seperti Apa Kisahnya?

"Dari sekian banyak hewan ternak yang menjadi suspek ternyata bisa disembuhkan. Intinya dalam menghadapi PMK ini jangan panik," kata Mentan.

Sementara itu Bupati Aceh Tamiang Mursil juga menegaskan jika langkah lockdown wilayah bisa menjadi pilihan tepat.

"Sapi-sapi dari Aceh Tamiang tidak boleh keluar dan sapi dari luar tidak boleh masuk ke sini. Demi kepentingan bersama," kata Mursil.

Baca Juga: Juventus Cetak Dua Gol dalam 2 Menit, Inter Milan Comeback dan Jadi Juara Coppa Italia

Menurut Bupati Aceh Tamiang Mursil, wabah PMK di Kabupaten Aceh Tamiang pertama kali terkonfirmasi pada 11 Mei 2022.

Menurut Bupati, kabupaten ini memiliki populasi ternak sapi sebanyak 44.496 ekor, yang mana 2.555 ekor sapi diantaranya terinfeksi PMK dan 13 ekor mati.

"Alhamdulillah, semua stakeholder terlibat langsung untuk menanggulangi wabah ini. Mulai Pak Mentan, Dinas Peternakan Provinsi, Pemkab Aceh Tamiang sangat serius dalam penanganan wabah ini," ujarnya.***

Editor: Ancis Ama

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler