Mitos atau Fakta, Darah Haid Bisa Dipakai untuk Atasi Masalah Jerawat dan Masker Wajah

- 4 Juni 2021, 07:47 WIB
Ilustrasi haid. Darah menstruasi mengandung banyak bakteri yang berisiko dan akan membuat kondisi wajah menjadi sensitif, bahkan masalah jerawat akan bertambah.
Ilustrasi haid. Darah menstruasi mengandung banyak bakteri yang berisiko dan akan membuat kondisi wajah menjadi sensitif, bahkan masalah jerawat akan bertambah. /Freepik

FLORES TERKINI – Haid atau bahasa medisnya Menstruasi adalah proses pelepasan dinding rahim.

Proses ini terjadi karena tidak ada pembuahan dalam satu siklus bulanan. Pelepasan ini dikeluarkan dari vagina dalam bentuk darah berwarna merah bergumpal, kecoklatan atau merah kehitaman.

Umumnya menstruasi terjadi dalam sebulan selama 3 sampai 4 hari, dan saat itu seseoang perlu mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi, vitamin C, dan mineral yang berfungsi menggantikan zat-zat yang keluar.  

Baca Juga: Yuk Berbagi, Tips Mengajar Anak Tentang Kesehatan Reproduksi Menstruasi Supaya Anak Tidak Salah Paham

Namun, sebagaian besar masyarakat mempercayai jika darah menstruasi dapat digunakan sebagai obat alami untuk mengatasi dan memperbaiki masalah kecantikan. Misalnya, jerawat di wajah atau masker wajah.

Melansir dari berbagai sumber terkait, pendapat yang selama ini masih dipercaya sebagian besar perempuan itu ternyata tidak benar. Darah haid tidak bisa mengatasi jerawat karena merupakan darah kotor yang keluar dari vagina.

Perlu dipahami bahwa, darah menstruasi mengandung banyak bakteri yang berisiko dan akan membuat kondisi wajah menjadi sensitif, bahkan masalah jerawat akan bertambah.

Baca Juga: Gigi Tiruan atau Gigi Palsu Sering Dinilai Buruk, Ini Fungsinya yang Wajib Anda Ketahui

Dalam darah yang keluar dari vagina memang di dalamnya dipenuhi dengan sel punca, seng, tembaga dan magnesium, tetap saja menggunakan darah haid untuk perawatan kulit wajah tidak disarankan. Apalagi kalau dipakai sebagai masker wajah, itu fatal dan salah.

Darah menstruasi juga disebut sel darah aktif, menyebabkan reaksi peradangan. Apalagi, jika diambil dari pembalut yang terkontaminasi oleh keringat dan bakteri. Ini akan membahayakan kondisi kulit.

Halaman:

Editor: Eto Kwuta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x