Selain itu, aerobic exercise juga dapat meningkatkan kebugaran fisik dan menurunkan kelelahan.
“Bergerak meningkatkan peredaran darah. Riset mahasiswa di Universitas Indonesia, anak yang lebih cenderung aktif cenderung tidak fatigue dan korelasinya cukup tinggi,” kata Allenidekania, dikutip dari ANTARA.
Baca Juga: Jadwal Acara dan Live Streaming Trans TV 21 Februari 2022, Nonton Film Rampage dan Empire State
Pengajar di Departemen Keperawatan Anak Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia itu juga menjelaskan, fatigue umumnya tidak terlihat secara fisik, tetapi dapat diamati dari aktivitas, kemampuan mental, motivasi, dan gairah hidup pasien.
Menurutnya, anak-anak yang mengalami fatigue biasanya menjawab: “Tidak dapat melakukan seperti dulu lagi”, “Saya merasa beda”, “Tidak mampu melakukan aktivitas rutin”, “Butuh banyak istirahat atau tidur”, atau “Merasa sedih, merasa bersalah”.
Pada anak yang sudah dalam kondisi fatigue moderate, pekerjaan ringan yang dilakukan bisa mendatangkan banyak keringat dan membutuhkan oksigen yang besar dan terengah-engah.
Sementara pada anak yang sudah merasa sangat lemah, biasanya lebih banyak berbaring, tidak pindah-pindah, atau cenderung melakukan aktivitas sedenter.
Adapun penyebab fatigue beragam, seperti akibat penyakit kanker itu sendiri, terapi anti-kanker seperti kemoterapi, radioterapi maupun pembedahan, penyakit komorbid termasuk obesitas dan kondisi psikologis anak.
Pasien yang mendapatkan perawatan terapi lebih dari tiga hari dilaporkan mengalami fatigue lebih dari empat kali lipat. Hal ini karena efek kemoterapi sangat masif.