Aktivitas Ile Lewotolok di Lembata Meningkat, Ini Imbauan Penting dari Pos Pemantau

26 Maret 2023, 20:20 WIB
Gunung Api Ile Lewotolok di Lembata. /Kolase Foto Flores Terkini/Ade Riberu/Dok. Pos Pemantau Ile Lewotolok

FLORES TERKINI – Gunung api Ile Lewotolok yang berada di Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), dilaporkan mengalami peningkatan aktivitas pada beberapa hari terakhir dalam pekan ini.

Menurut laporan Kepala Pos Pemantau Gunung Ile Lewotolok, Stanis Arakian, peningkatan aktivitas gunung itu terpantau sejak Rabu, 22 Maret 2023, di mana terjadi erupsi sebanyak 60 kali, dengan ketinggian kolom abu dalam kisaran 400 hingga 500 meter.

Dua hari berselang, tepatnya pada Jumat, 24 Maret 2023, jumlah letusan meningkat. Tercatat terjadi 108 kali letusan di hari bersangkutan, dengan ketinggian kolom abu berkisar dari 200 hingga 700 meter.

Baca Juga: Jadwal Acara ANTV Hari Ini Senin 27 Maret 2023: Saksikan Senyum Ramadan dan Jodha Akbar

Selain itu, erupsi Ile Lewotolok pada hari Jumat itu juga disertai dengan satu kali gempa guguran dengan amplitudo 2.3 milimeter dan lama gempa 72 detik.

Sementara untuk hari ini, Minggu, 26 Maret 2023, Ile Lewotolok lagi-lagi erupsi sekitar pukul 01.00 WITA, dengan ketinggian kolom abu mencapai 500 meter dari puncak gunung api tersebut.

“Letusan tadi malam sekitar jam satu lewat itu lumayan menyebarkan lontarannya ke segala arah,” kata Arakian, dilansir dari ANTARA pada Minggu, 26 Maret 2023.

Baca Juga: Sinopsis Preman Pensiun 8 Minggu 26 Maret 2023: Roy cs Kudeta Lahan Parkir, Bang Edi Full Senyum

Selain itu, lanjut Arakian, sebaran material larva akibat letusan tersebut juga menyebar ke segala arah dalam radius 100 sampai dengan 300 meter dari bibir kawah.

Meskipun status Ile Lewotolok saat ini telah beralih menjadi Level II atau waspada, Arakian mengimbau masyarakat di sekitaran gunung tersebut agar selalu waspada.

Khusus masyarakat di tiga desa yakni Lamawolo, Lamatokan, dan Jontona, diimbau untuk selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran atau longsoran lava dan awan panas dari bagian timur puncak atau kawah gunung itu.

Baca Juga: Honorer Harus Tahu! Batas Akhir SPTJM Beberapa Hari Lagi, BKN Beri Sanksi Seram Ini Soal Pendataan Non ASN

Imbauan yang sama juga ditujukan kepada pengunjung, pendaki, dan wisatawan, untuk tidak beraktivitas di dalam wilayah radius dua kilometer dari pusat aktivitas gunung.

Selain itu, masyarakat yang bermukim di sekitar lembah dan aliran sungai yang berhulu dari puncak gunung agar selalu waspada terhadap ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi, terutama di saat musim hujan.

“Masyarakat diimbau menggunakan masker pelindung untuk menghindari gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan Iainnya yang disebabkan oleh abu vulkanik,” pungkas Arakian.***

Editor: Ade Riberu

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler