Takut Ketahuan Orang Tua, Pelaku Pembuangan Bayi di Solor Mengaku Nekat Lakukan Hal Ini

30 Juni 2024, 16:47 WIB
Situasi saat sejumlah perempuan di Desa Lamawohong diperiksa tim medis pasca penemuan bayi. /Ade Riberu/Flores Terkini

FLORES TERKINI – Pelaku pembuangan bayi di Desa Lamawohong, Kecamatan Solor Barat, Kabupaten Flores Timur, yang berinisial (AB) mengaku nekat membuang bayi lantaran takut ketahuan orang tuanya. Nahasnya, bayi yang dibuangnya itu berujung dimakan anjing hingga menyisakan bagian tubuh yang tak lagi utuh.

AB mengakui perbuatannya itu di depan Bidan Koordinasi (Bikor), Lodovina Barek, pasca dilakukan pemeriksaan terhadap seluruh perempuan Desa Lamawohong yang berusia 15 hingga 49 Tahun, Minggu 30 Juni 2024.

Bidan Evi menjelaskan, menurut pengakuan AB, ia melahirkan pada Jumat, 28 Juni 2024 sekitar pukul 10.00 WITA di hutan, sekitar 500 meter dari rumahnya.

Baca Juga: Nikmati Kemudahan Beli Tiket Ferry NTT Secara Online dengan Ferizy Mulai Juli 2024! Begini Caranya!

"AB melahirkan sendirian di hutan belakang rumahnya dengan bersandar di sebuah batu besar yang berjarak sekitar lima meter," ujar Bikor Evi.

Disinggung mengenai usia kehamilan, Bidan Evi mengatakan bahwa menurut pengakuan AB, haid terakhirnya pada bulan Desember 2023, namun dari kondisi bayi terlihat beliau melahirkan di usia normal, yakni 9 bulan.

Polisi Polsek Solor Barat sedang melakukan identifikasi terhadap jasad bayi tak utuh yang ditemukan di Desa Lamawohong pada Minggu, 30 Juni 2024.// Ade Riberu/Flores Terkini

"Setelah diukur lingkar kepalanya yakni 31 cm, itu artinya bahwa beliau melahirkan di usia kehamilan normal. Dari kondisi bayi yang terlihat diperkiraan dengan berat badan 3.000 gram, panjang badan diperkirakan 49 cm, dan lingkar dadanya tidak diketahui pasti karena sebagian organ tubuh bayi telah tiada, dengan jenis kelamin laki-laki menurut pengakuan AB," ujar sang Bikor.

Dijelaskannya juga, bayi dalam kandungan AB tidak mulai bergerak pada Kamis, 27 Juni 2024 usai AB bermain bola voli di Ritaebang.

Baca Juga: Menghindari Diabetes Tipe 2 dengan Mengurangi Paparan Cahaya di Malam Hari

"Bayi sudah mulai tak bergerak dalam kandungannya mulai hari Kamis, 27 Juni 2024 saat pulang ikut pertandingan di Ritaebang," tambahnya.

Terhadap kondisi ini, AB merasakan sakit perut hebat sehingga memutuskan ke hutan dan melahirkan sendiri.

"Bayi yang dilahirkan dalam kondisi meninggal lantaran tidak menangis, sehingga beberapa saat kemudian ari-ari pun keluar dari rahimnya, sehingga AB pun memutuskan untuk kembali ke rumah guna mengambil tofa dan menggali tanah untuk menguburkan bayi dan plasentanya," ujar Bikor Evi dengan linangan air mata.

Baca Juga: Akhir Kisah Beberapa Karakter Star Wars yang Bikin Baper: Dari Memuaskan Hingga Mengecewakan

Ketika ditanya alasan AB melakukan perbuatannya ini, diketahui bahwa AB merasa ketakutan jika kehamilannya diketahui oleh orang tuanya.

"Menurut pengakuan AB, ia nekat melakukan aksi tak terpuji ini lantaran takut jika kehamilannya diketahui orang tuanya," tutup Bidan Evi.***

Editor: Ade Riberu

Tags

Terkini

Terpopuler