Soal Aksi Relawan dan Pengungsi Banjir Bandang di Adonara, Begini Klarifikasi Camat Adonara Timur

- 2 Mei 2021, 13:34 WIB
Camat Adonara Timur Damianus Lamawuran saat melakukan klarifikasi melalui siaran langsung Facebook, Minggu 2 Mei 2021.
Camat Adonara Timur Damianus Lamawuran saat melakukan klarifikasi melalui siaran langsung Facebook, Minggu 2 Mei 2021. /Max Werang/FLORES TERKINI

FLORES TERKINI – Camat Adonara Timur, Damianus Lamawuran, SH, melakukan klarifikasi terkait aksi tim relawan dan warga pengungsi banjir bandang yang mendatangi Kantor Camat Adonara Timur, Sabtu 1 Mei 2021 kemarin.

Aksi tersebut dilakukan guna meminta kejelasan terkait nasib para pengungsi pasca berakhirnya Surat Keputusan Bupati Flores Timur terkait masa tanggap darurat bencana di wilayah tersebut.

Klarifikasi tersebut dilakukan Camat Adonara Timur melalui laman facebooknya dengan nama akun Dami Wuran, Minggu 2 Mei 2021, sekitar pukul 06.00 WITA, dalam siaran langsung yang berdurasi 34 menit 14 detik.

Baca Juga: Orang Tuanya Ingin Dirinya Cepat Nikah, Elizabeth Mansum Malah Ikut Tes Kowad dan Dinyatakan Lulus

Sebagaimana diungkapkan Damianus di dalam video tersebut, klarifikasi itu telah mendapat izin dari Bupati Flores Timur dengan maksud meluruskan beberapa hal, khususnya terkait apa yang menjadi aspirasi dan harapan warga pengungsi dan tim relawan dalam aksi kemarin.

Tujuan dilakukannya klarifikasi tersebut adalah agar persoalan yang sempat mencuat kemarin menjadi terang-benderang dan bisa ditemukan simpul benang merahnya guna menghindari terjadinya tuduhan bahkan fitnahan.

Damianus menyatakan, sejak terjadinya banjir bandang di wilayah Adonara Timur, Tim Terpadu Kecamatan Adonara Timur bersama Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) secara rutin telah melakukan silahturahmi dan kunjungan ke kamp-kamp pengungsian.

Baca Juga: Tsania Marwa Ungkap Rasa Sedihnya: Mereka Tidak Menghilangkan Rasa Cinta Kalian untuk Umi

“Tim terpadu melakukan kunjungan bukan hanya di MAN (Madrasah Aliyah Negeri)1 Flotim tetapi juga di pos pengungsian lain seperti di SD Inpres Waiwerang, Kantor Desa Lamahala Jaya, Ponpes Waiwerang, Mushola Riangmuko, dan juga di SMA Surya Mandala, termasuk beberapa titik pengungsian secara mandiri atau perorangan, baik yang terkoordinir maupun yang dibangun berdasarkan hubungan kekerabatan-kekeluargaan,” katanya.

Halaman:

Editor: Ade Riberu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x