Sanggar Musik Tradisional Geleda Wato Nerin, Eksis di Daerah hingga Sukses Tampil di Festival Seni ASEAN

- 1 Mei 2021, 09:40 WIB
Personel Sanggar Musik Tradisional Geleda Wato Nerin yang beranggotakan kelompok orangtua lanjut usia, saat tampil di acara pengresmian Jembatan Tambatan Perahu Wato Hepe, Kamis 29 April 2021.
Personel Sanggar Musik Tradisional Geleda Wato Nerin yang beranggotakan kelompok orangtua lanjut usia, saat tampil di acara pengresmian Jembatan Tambatan Perahu Wato Hepe, Kamis 29 April 2021. /Max Werang/FLORES TERKINI

FLORES TERKINI - Sanggar seni musik tradisional yang berasal dari Desa Balaweling I dengan nama “Geleda Wato Nerin” tidak mau ikut ketinggalan dalam momen penuh sejarah buat semua masyarakat  Desa Balaweling I dalam acara penuh syukur pengresmian Jembatan Tambatan Perahu Wato Hepe, Kamis, 29 April 2021 yang lalu.

Alunan musik dan lagu-lagu tradisional pun tersaji dengan merdu dan memikat hati bagi para pendengar yang hadir dalam kegiatan tersebut.

Penampilan Sanggar Geleda Wato Nerin yang dibentuk pada sekitar tahun 1990-an atas prakarsa almahrum Frans Hayoama Niron itu mendapat respon positif dari para pendengar yang selama ini lebih popular dengan alunan musik dan lagu-lagu modern.

Baca Juga: Yeji ITZY dan Youngbin SF9 Diduga Pacaran Diam-Diam, Netizen Heboh

Ketika dikonfirmasi oleh awak media, salah seorang tokoh perintis dan juga anggota Sanggar Geleda Wato Nerin, Blasius Pusi Niron, yang akrab di sapa Eca, memaparkan bahwa jumlah personel yang ada sekarang berjumlah sepuluh orang. Sebelumnya berjumlah 12  orang. Dua orang di antara mereka sudah meninggal dunia.

Eca pun menjelaskan sampai sedetail soal jenis alat musik dan fungsinya, jadwal latihan, biaya saat manggung, dan harapan-harapannya kepada pemerintah maupun generasi sekarang hingga prestasi yang pernah ditorehkan oleh kelompok sanggar tersebut.

Tampak dua personel Geleda Wato Nerin saat tampil dengan lagu-lagu tradisional setempat.
Tampak dua personel Geleda Wato Nerin saat tampil dengan lagu-lagu tradisional setempat. FLORES TERKINI

“Kami, jika diundang untuk hadir dalam sebuah acara itu ada tarifnya. Jika dalam desa maka biaya yang dikenakanpun relatif standar yakni sebesar Rp500.000. Kalau diundang di luar desa dan oleh pemerintah maka tarifnya pun berbeda yakni sekitar Rp500.000 sampai Rp1.500.000,” ungkap Eca.

Baca Juga: Terungkap Ibu Wati yang Tuduh Tetangganya Pelihara Babi Ngepet adalah Paranormal

Halaman:

Editor: Ade Riberu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x