BREAKING NEWS: Penyair Kebanggaan Nusa Tenggara Timur, Unu Ruben Paineon Tutup Usia

- 7 Agustus 2021, 13:58 WIB
Penyair Unu Ruben Paineon tutup usia. Sosok yang memberi inspirasi dengan novel-novelnya kini sudah berpulang.
Penyair Unu Ruben Paineon tutup usia. Sosok yang memberi inspirasi dengan novel-novelnya kini sudah berpulang. //Tangkap Layar Facebook

FLORES TERKINI – Sosok penyair cerdas dan berbakat asal Nusa Tenggara Timur, Unu Ruben Paineon dikabarkan meninggal dunia Sabtu 7 Agustus 2021.

Penyair yang sudah menelurkan karya-karya hebat yang menginspirasi generasi muda Nusa Tenggara Timur ini ramai dibicarakan di Facebook.

Salah satunya postingan Ishack Sonlay, yang juga adalah seorang penyair NTT menunjukkan pesannya terkait kabar Unu pada 13 Januari 2021, pukul 21.09.

Baca Juga: Pangdam IX Udayana Deklarasi Pengadaan Bantuan Pompa Hydram, Kades Tanalein: Sumber Air Sudah Dekat

Unu rupanya mengungkapkan pesan via WhatsApp tersebut bahwa dia sedang berjuang melawan sakit yang dideritanya.

“Halo om Ishack, saya sakit lumayan parah, tapi ini sudah pemulihan 1 bulan, sudah pelan-pelan fit,” tulis Unu saat menjawab pesan Ishack.

Sejauh ini, banyak penggemar Unu memposting fotonya dengan caption yang sedih dan mengucapkan selamat jalan kepada sang penyair.

Baca Juga: YKS Hibahkan Ambulance Laut kepada Pemkab Flotim, Tim Dinkes Lakukan Uji Coba Pelayaran

Untuk diketahui, ada beberapa karya-karya Unu yang sudah terbit yang menjadikan dirinya termasuk salah satu penulis produktif serta memotivasi banyak anak muda NTT.

Beberapa novelnya tersebut ialah Unu (Juxtapose, 2009) dan Benang Merah (IBC, 2015), dan juga Foek Susu (Pelangi Sastra Malang, 2019).

Novelnya Foek Susu pernah diluncurkan, Sabtu 19 Mei 2019 lalu, di mana mendapat banyak apresiasi dari Yohanes Sanak (penulis dan budayawan), Rano Korbaffo (pegiat Komunitas Lopo Biinmafo), dan Ardian Muhammad (Dosen Universitas Negeri Timor).

Baca Juga: Dinkes Flores Timur Uji Coba Kemampuan Ambulans Laut, Bakal Beroperasi dalam Waktu Dekat

Novel Foek Susu dirampungkan Unu selama 4 tahun hingga diterbitkan bersama Pelangi Sastra Malang pada tahun 2019.

Salah satu Novel karya Unu Ruben Paineon, Foek Susu.
Salah satu Novel karya Unu Ruben Paineon, Foek Susu. /Tangkap Layar Facebook

Unu adalah salah satu penyair yang menyinggung Kosmologi masyarakat dalam novelnya, sehingga dirinya dikenal sebagai penyair yang mandiri.

Unu berjuang dari hasil menulis dan juga menjadi ojek daring demi membiayai hidupnya setiap hari.

Baca Juga: 236 KPM di Solor Barat Terima Bantuan Beras 10 Kg, Warga Malah Pertanyakan Alur Distribusi, Ini Alasannya

Adapun kalimat yang menyentuh disampaikan Unu saat peluncuran bukunya Foek Susu pada 2019 silam. Unu menyinggung terkait penulis yang tidak punya uang.

“Jangan pikir jadi penulis itu banyak uang. Tidak. Kita capek tulis, kita jual. Kadang orang utang, tidak bayar. Kita mau minta juga malu,” ungkapnya.

Hingga kini, hiasan Facebook masih ramai dengan ungkapan kesedihan serta kehilangan sang penyair kebanggaan Nusa Tenggara Timur.***

Editor: Eto Kwuta

Sumber: Facebook


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x