Gunung Ile Lewotolok Kembali Meletus, Ketinggian Abu Capai Ribuan Meter

- 17 Juni 2022, 17:40 WIB
Gunung Ile Lewotolok kembali meletus.
Gunung Ile Lewotolok kembali meletus. /ANTARA/Kornelis Kaha

FLORES TERKINI – Pos Pemantau Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), melaporkan bahwa telah terjadi lagi erupsi gunung tersebut dengan ketinggian abu mencapai kurang lebih 1.000 meter di atas puncak gunung,

“Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat," kata Kepala Pos Pemantau Gunung Ile Lewotolok Stanis Arakian, Jumat 17 Juni 2022, dikutip dari ANTARA.

Ia menjelaskan bahwa erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 33 milimeter dan durasi kurang lebih 48 detik.

Baca Juga: RAMALAN SHIO Sabtu 18 Juni 2022 Kelinci, Naga, dan Ular: Jual Apa yang Tidak Lagi Anda Gunakan

Letusan yang terjadi akibat erupsi tersebut, ujar dia, disertai dengan gemuruh yang lemah.

Letusan yang terjadi tersebut, katanya, akibat pemanasan lava dari dalam kawah sehingga memicu Gunung Ile Lewotolok terus erupsi.

Ia menambahkan, berdasarkan hasil analisis dan evaluasi secara menyeluruh pada 8 Juni 2022, tingkat aktivitas gunung api Ile Lewotolok masih berada pada Level III atau siaga, dengan rekomendasi baru yang disesuaikan dengan potensi ancaman bahaya terkini.

Baca Juga: UPDATE SINOPSIS IKATAN CINTA 17 Juni 2022: Salah Sasaran, Ternyata Ini Motif Ricky Sabotase Mobil Nino

Dalam tingkat aktivitas Level III, masyarakat di sekitar Gunung Ile Lewotolok maupun pengunjung, pendaki atau wisatawan, diminta tidak melakukan aktivitas dalam radius 3 km dari puncak atau kawah gunung.

Kemudian radius 3,5 km untuk sektor tenggara, radius 4 km untuk sektor timur dan timur laut.

Masyarakat Desa Lamawolo, Lamatokan, dan Desa Jontona, diminta agar selalu mewaspadai potensi ancaman guguran lava pijar dan awan panas dari bagian timur puncak atau kawah gunung tersebut.

Baca Juga: Libas San Juan Lebao, Tunas Cendana Dapat 1 Tiket ke Babak 18 Besar Liga 1 ASKAB PSSI Flotim

Ia mengatakan bahwa beberapa hari terakhir terjadi hujan yang lebat dan intensitas yang cukup banyak di beberapa lokasi di daerah tersebut.

"Masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai yang berhulu di puncak gunung itu agar mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar, terutama di saat musim hujan," katanya.

Pemda setempat, kata dia, kini sudah mengantisipasi dengan memberitahukan kepada warga sekitar agar mewaspadai erupsi yang terus terjadi di gunung tersebut.

"Dengan terus erupsinya gunung itu mengakibatkan terjadinya penumpukan material di mulut kawah gunung tersebut. Dan dikhawatirkan jika penuh akan menimbulkan longsor material gunung,” pungkasnya.***

Editor: Ade Riberu

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x