Diketahui, selama ini Jalan Trans Flores rute Ende-Maumere maupun sebaliknya kerap berpotensi longsor, dengan material batu dan tanah yang berserakan. Ketika longsor terjadi, arus transportasi di titik bencana tentu akan terganggu.
"Mereka (Balai Pelaksanaan Jalan Nasional NTT) selalu punya alat yang stand by di beberapa titik yang memang rawan longsor. Dalam beberapa waktu ini masih aman, kita berharap tidak ada bencana," ujarnya melanjutkan.
Selain itu, BPBD Ende juga telah mengimbau para camat di kabupaten itu untuk memantau lokasi rawan bencana di daerah masing-masing.
Secara khusus, BPBD mengeluarkan surat imbauan agar camat berkoordinasi dengan pemerintah desa dan kelurahan untuk melakukan mitigasi bencana yang diperlukan dalam meningkatkan kesiapsiagaan bencana.
BPBD pun memperkuat koordinasi dengan pemangku kepentingan kebencanaan lain guna pengurangan risiko bencana akibat cuaca ekstrem saat ini.
"Kami berupaya meminimalisasi risiko yang terjadi akibat bencana, artinya pengurangan risiko bencana," katanya.***