Voicing and Bugis People in Maumere, Menelusur Sisi Lain dari Kampung Wuring di Sikka

- 29 Desember 2023, 09:58 WIB
Aktivitas warga di Kampung Wuring, Kabupaten Sikka, NTT.
Aktivitas warga di Kampung Wuring, Kabupaten Sikka, NTT. /Kolase Foto FLORESTERKINI.com/Ade Riberu/Risna Ase

FLORESTERKINI.com – Konteks Maumere yang secara umum berkeyakinan Katolik dan beragam etnis suku asli seperti Krowe, Sikka, Kangae, dan Palue, membuat sebagian besar masyarakat lupa bahwa sebenarnya masih ada sisi minoritas, yakni Orang Bajo dan Bugis, yang kini bertempat tinggal di Kampung Wuring, Kelurahan Wolomarang, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Berbicara soal Kampung Wuring, masyarakat Kabupaten Sikka pastinya sudah tidak asing lagi. Pasar Wuring dan pasar ikan menjadi daya tarik khusus dari kampung ini. Selain itu, Wuring juga rupanya masih menyimpan seribu kisah menarik di balik keberagaman yang tercipta di sana.

Keberagaman tradisi, budaya, dan kebiasaan di Kampung Wuring telah melahirkan salah satu program bertajuk Voicing and Bugis People in Maumere, yang diinisiasi oleh Komunitas KAHE pada akhir Desember 2020 hingga awal Januari 2021.

Baca Juga: Harga Tiket dan Jadwal Kapal KM Bukit Siguntang hingga 13 Januari 2024: Maumere – Kupang, Singgah di Lewoleba

“Dari segala suku etnis yang ada di Maumere ini, kami dari KAHE ingin agar suara-suara dari warga masyarakat Wuring juga menjadi suara masyarakat Kabupaten Sikka,” tutur Gee, Manajer Voicing and Bugis People in Maumere.

Voicing and Bugis People in Maumere mengandung berbagai macam cerita keberagaman dari Wuring. Kehidupan masyarakatnya baik itu berupa tradisi, aktivitas sosial serta potensi lainnya menjadi daya dorong yang kuat untuk menampakkan program Voicing and Bugis People in Maumere tersebut.

Gee menjelaskan, program ini melibatkan berbagai elemen, di antaranya anggota Komunitas KAHE dan masyarakat Kampung Wuring yang terdiri dari remaja masjid dan anak-anak muda, para transpuan, serta para tokoh adat setempat.

Baca Juga: Proyek Air Minum IKK di Nita Tak Kunjung Rampung hingga Penghujung Tahun 2023, Begini Kata Kepala Desa Bloro

Lebih lanjut kata dia, proses yang terjadi di lapangan telah melalui berbagai tahapan tertentu. Gee menjelaskan, kegiatan itu dimulai dengan mengidentifikasi apa yang bias dilakukan bersama masyarakat Wuring, riset dan bagaimana rencana ke depan. Konsep ini kemudian dirancang menjadi satu kegiatan live in bersama.

Halaman:

Editor: Ade Riberu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x