Ketua Prima Sikka: Afiliasi Budiman Sudjatmiko-Prabowo Subianto adalah Panggilan Sejarah

- 30 Desember 2023, 20:42 WIB
Ketua DPK Prima Kabupaten Sikka, Laurensius Wolo Sina Ritan.
Ketua DPK Prima Kabupaten Sikka, Laurensius Wolo Sina Ritan. /Dok. Pribadi

Setelah 25 tahun, dunia mengalami tantangan baru, situasi politik global telah berubah, dunia menghendaki tidak lagi unipolar (Amerika), tapi multipolar, yaitu ada kebangkitan baru negara-negara di dunia untuk menandingi Amerika. Ada kebangkitan Eropa (Uni Eropa), ada Rusia, Cina, India, dan persatuan negara-negara Amerika Latin.

"Sehingga, Indonesia dalam pertarungan politik global ini, apa hanya sebagai negara yang biasa-biasa saja dan tidak diperhitungkan dalam percaturan politik dunia? Atau bisa keluar sebagai negara kuat yang diperhitungkan di tengah percaturan politik dunia karena keberhasilan-keberhasilan besar yang dihasilkannya?" lanjut Bung Lorens.

Baca Juga: Belum Ada Penetapan hingga Kini, Seleksi Anggota KPU Zona 1 NTT Dinilai Cacat Hukum Karena Hal Ini

Ia mengatakan, saat ini pangilan sejarah itu lahir. Kita terpanggil untuk menciptakan sejarah itu atau tidak? Tahun 1998 adalah cerita sejarah kemarin. Persatuan nasional hari ini adalah pangilan cerita sejarah hari esok.

Kemudian lanjutnya, tahun 1998 adalah perjuangan Indonesia keluar dari kediktatoran demi lahirnya negara demokrasi. Persatuan hari ini untuk melahirkan Indonesia sebagai negara yang diperhitungkan dalam percaturan politik dunia di tenggah pertarungan global.

Lorens mengaku, Bung Karno pada masanya menyerukan persatuan di tengah pertarungan global antara dua blok, timur dan barat. Soekarno menyerukan nonblok, tampil menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika.

Baca Juga: Bertemu Sejumlah Tokoh di Kupang, Gibran: Semuanya Mengharapkan Adanya Pemerataan Pembangunan

"Bahwa ada kawan yang diculik dan dibunuh pada masa 1998 itu kita letakkan penghormatan setinggi-tingginya pada mereka, atas militansi dan kesatriaan mereka dalam berjuang. Mereka adalah pahlawan," bebernya.

“Pada saat mereka berjuang di tahun 1998, cita-cita mereka adalah menjadikan Indonesia negara yang kuat di masa depan, bukan sekedar menjatukan Soeharto. Maka, panggilan sejarah hari ini adalah ciptakan Indonesia menjadi negara yang kuat,” pungkasnya.***

Halaman:

Editor: Ade Riberu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah