Erupsi Gunung Lewotobi di Flores Timur: Ribuan Warga Masih di Lokasi Pengungsian, Ratusan di Pululera

- 2 Januari 2024, 09:16 WIB
Semburan abu vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki pada Selasa (02/12/2024) sekitar pukul 07.30 WITA.
Semburan abu vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki pada Selasa (02/12/2024) sekitar pukul 07.30 WITA. /Tangkap Layar Video Warga/Marlyn Bukan

FLORESTERKINI.com – Ribuan warga mengungsi ke posko-posko penanganan bencana dan beberapa desa tak terdampak di Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), pasca erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki pada Senin, 1 Januari 2024 dini hari.

Menurut pengakuan beberapa warga yang enggan nama mereka disebutkan di dalam pemberitaan ini, mereka terpaksa harus mengungsi untuk menghindar dari terpaan abu vulkanik beraromakan belerang.

Apalagi, abu vulkanik dengan ketebalan bervariasi itu terlihat hinggap pada atap dan pekarangan rumah mereka, tanaman, jalan, kendaraan warga, bahkan pakaian dan tubuh warga yang sempat melintas di ruas jalan Boru-Larantuka ketika erupsi gunung api itu terjadi.

Baca Juga: Chicco Kurniawan Punya 'Hobi' Baru Selepas Beraksi dalam 13 Bom di Jakarta, Sosok Oscar Jadi Pemicu

Informasi terkini, Gunung Lewotobi Laki-laki kembali menyemburkan asap tebal pada Selasa, 2 Januari 2024 sekira pukul 07.30 WITA. Dengan kondisi ini, warga yang kini masih berada di lokasi pengungsian masih enggan untuk kembali, karena situasi terbilang belum cukup aman.

Para warga yang mengungsi tersebut umumnya berasal dari daerah terdampak di dua kecamatan, yakni Kecamatan Ile Bura dan Kecamatan Wulanggitang, yang mencakup beberapa desa seperti Desa Nurabelen, Dulipali, Klatanlo, Hokeng Jaya, dan Nawakote. Mereka berhamburan menuju wilayah-wilayah yang dirasakan cukup aman dari jangkauan abu vulkanik pasca erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.

Selain di rumah sanak keluarga di Desa Boru dan Desa Pululera (dulu: Sukutukan), sebagian besar warga pengungsi juga menyasar 7 posko penanganan bencana, yakni di Kantor Camat Wulanggitang, Polsek Wulanggitang , Koramil Boru, SMPN Wulanggitang, SD Kemiri, CU Remaja Hokeng, dan posko mandiri yang didirikan di Desa Boru Kedang.

Baca Juga: Mencekam dan Memikat! Ini Lokasi Pembuatan Musik Pengiring untuk Film 13 Bom di Jakarta

Menurut data dari Pemerintah Kecamatan Wulanggitang dan Badan Penanggulangan Daerah (BPBD) Kabupaten Flores Timur per Senin, 1 Januari 2024 sekira pukul 20.00 WITA, setidaknya terdapat sebanyak 1.365 warga yang mengungsi. Rinciannya, 1.172 tersebar di 7 posko tersebut dan 193 pengungsi di wilayah Desa Pululera.

Halaman:

Editor: Ade Riberu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x