FLORESTERKINI.com - Tidak sedikit warga terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki mulai menderita berbagai jenis penyakit. Para warga tersebut kini sedang mengungsi di SMPN 1 Wulanggitang, Desa Boru, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Menurut Plt Kepala Puskesmas (Kapus) Boru, Andina Masi, penyakit-penyakit yang saat ini dialami para pengungsi tersebut tidak hanya disebabkan oleh paparan abu vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki, namun ada faktor lain yang turut memengaruhinya.
Ia mengatakan, para pasien yang umumnya merupakan warga pengungsi itu mulai mengalami berbagai jenis penyakit karena sudah terlampau lama tidur beralaskan tikar (tanpa kasur), yang diletakkan tepat di atas keramik tempat di mana mereka mengungsi. Apalagi, kondisi udara di wilayah itu cukup dingin.
Meskipun begitu, Andina mengatakan akan tetap berupaya semaksimal mungkin dengan dibantu oleh petugas kesehatan di Puskesmas Boru, untuk memberikan layanan pencegahan dan pengobatan terbaik bagi para pengungsi yang sudah jatuh sakit.
"Kami melihat situasi para pasien ini sakit akibat kebanyakan dari mereka tidurnya di lantai keramik, apalagi situasi banyak debu seperti ini yang bikin sakit ISPA semakin banyak," ucap Andina saat ditemui FLORESTERKINI.com di Desa Boru, Kamis, 11 Januari 2024.
Andina mengatakan, selain ISPA, penyakit lainnya yang diderita para pengungsi di kamp pengungsian itu di antaranya alergi, gatal-gatal, radang mata, dan diare. Bertambahnya penderita penyakit-penyakit ini seiring dengan meningkatnya jumlah pengungsi di beberapa hari belakangan ini.
Baca Juga: Cara Kilat Top Up Saldo Grab via OVO, Solusi Tuntas untuk Driver yang Ingin Transaksi Lebih Lancar!
Terkait ketersediaan logistik berupa obat-obatan, Andina mengaku saat ini masih cukup, sebab pihaknya terbantu oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Flores Timur yang memasok obat-obatan secara terus-menerus kepada pihaknya.