FLORESTERKINI.com - Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), sungguh sangat menyita perhatian publik, termasuk Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Flores Timur.
Terhadap penanganan situasi kebencanaan erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, DPRD Kabupaten Flores Timur menilai bahwa Pemerintah Daerah Flores Timur sangat lamban dalam hal menangani warga terdampak eruspi tersebut.
Ketua DPRD, Robertus Rebon Kereta, usai menemui warga terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki dan memantau langsung penanganan di Posko Desa Konga, Kecamatan Titehena, dan Posko Boru SMPN Wulanggitang, Kecamatan Wulanggitang, Kamis, 11 Januari 2024, mengatakan bahwa penanganan terhadap korban terdampak eruspi sampai saat ini belum maksimal.
Baca Juga: UPDATE Data Sebaran Warga Pengungsi Akibat Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Wilayah Flores Timur
“Penanganan sangat belum maksimal. Sudah dua minggu warga terdampak erupsi mengungsi tetapi hingga saat ini belum ada posko induk atau posko utama untuk sentral penanganan tanggap darurat bencana bagi warga terdampak langsung,” ungkapnya.
Bahkan Robert Kereta menambahkan, hingga saat ini belum tersedia pos atau posko data dan informasi serta pihak terkait yang berwenang dan ditunjuk oleh pemda untuk memberi keterangan, baik kepada publik, termasuk kepada awak media atau wartawan.
“Bagaimana mau memberikan informasi terkait data dan informasi yang valid terkait dengan penanganan bencana sementara posko informasi publik saja belum ada hingga saat ini. Rekan-rekan wartawan yang ada di lokasi akhirnya mencari informasi sendiri, dampaknya nanti bisa saja simpang siur karena data yang dikeluarkan tidak satu pintu,” tuturnya.
Pimpinan DPRD Flotim juga menegaskan, pendistribusian bantuan baik dari pemerintah maupun pihak ketiga agar dilakukan secara adil dan merata kepada semua warga terdampak langsung, baik yang mengungsi di posko-posko maupun di rumah-rumah warga.