Ratusan Ternak Babi di Ende Mati Mendadak, Diserang ASF?

- 3 Juni 2024, 20:52 WIB
Seorang peternak babi di Ende sedang membersihkan kandang ternaknya.
Seorang peternak babi di Ende sedang membersihkan kandang ternaknya. /Dok. Ist./HO-FLORESTERKINI.com

Ibrahim mengingatkan, kejadian serupa pernah terjadi di Kecamatan Kota Baru beberapa bulan sebelumnya. Setelah dilakukan pemeriksaan, penyebab kematian ternak di Kota Baru bukanlah ASF, melainkan infeksi bakteri.

Sementara itu berdasarkan hasil uji laboratorium veteriner Denpasar, Bali, Kabupaten Ende dinyatakan bebas dari virus ASF. "Ende aman dari ASF berdasarkan uji laboratorium Denpasar," jelas Ibrahim G. Dean.

Meskipun demikian, pemerintah daerah tetap melakukan langkah pencegahan dengan memperketat pintu-pintu masuk ke Kabupaten Ende untuk mengawasi peredaran babi.

Baca Juga: Tips Menggabungkan Elemen Kayu dan Beton pada Rumah Minimalis: Cerminan Filosofi Ramah Lingkungan

Gadir H. Ibrahim Dean juga menghimbau para peternak babi untuk rutin membersihkan kandang sebagai upaya sanitasi yang penting dalam pencegahan penyakit. Dengan membersihkan kandang secara teratur, risiko penyebaran penyakit dapat diminimalisir.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023, populasi babi di Kabupaten Ende mencapai 73.665 ekor, mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yang berjumlah 71.774 ekor pada tahun 2022.

Pada tahun 2021, populasi babi di kabupaten ini adalah 69.301 ekor. Peningkatan populasi ini menunjukkan bahwa peternakan babi merupakan sektor yang cukup berkembang di Kabupaten Ende.***

Halaman:

Editor: Ade Riberu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah