FLORES TERKINI - Serial animasi Nussa dan Rara kembali ramai dibahas di dunia maya, terutama oleh mereka yang menyebut ada isu taliban di dalam animasi ini.
Sekedar mengingatkan, animasi Nussa dan Rara sendiri sudah lama hadir di Indonesia. Serial animasi ini merupakan sebuah Intellectual Property pertama dari The Little Giantz.
Animasi Nussa dan Rara ini sengaja dihadirkan mengingat belum begitu banyak tayangan edukasi agama di Indonesia.
Baca Juga: Daftar Tarif Endorse Para Artis, Harga Endorse Amanda Manopo Ternyata di Luar Dugaan
Mereka hadir sejak November 2018 yang lalu. Bahkan, animasi Nussa dan Rara sempat menghiasi layar kaca di bulan puasa.
Animasi ini hadir dengan mengusung tayangan edukasi agama dengan konsep fun edutainment.
Meski tayangan edukasi agama, namun belakangan banyak yang protes dengan keberadaan animasi Nussa dan Rara ini.
Baca Juga: Kisi-kisi Jadi Mahasiswa Baru: Deretan Pertanyaan ini Pantang Ditanyakan pada Kakak Tingkat
Dalam beberapa hari terakhir ini di laman-laman sosial media, banyak pengguna sosmed yang membahas animasi ini. Apa pasal?
Setelah Flores Terkini mencoba mencari akar masalahnya, ditemukan bahwa beberapa akun sosmed populer yang mempermasalahkan animasi ini.
Jika sebelumnya pernah ada tudingan jika animasi ini memuat konten radikal dan intoleran.
Meski begitu, Felix Siauw menegaskan jika tudingan-tudingan tersebut tanpa argumen yang jelas.
Baca Juga: Maksud Hati Memancing, Seorang Sopir di Kupang Malah Tewas Diserang Buaya
Setelah sekian lama beredar, bahkan episode terakhirnya sudah tayang pada Januari 2021 yang lalu, tudingan negatif kembali menerpa animasi ini.
Selain tudingan konten radikal dan intoleran, ada tudingan terbaru yang mengatakan adanya isu Taliban di dalam animasi Nussa dan Rara ini.
Salah satu publik figur yang turut mengkritisi konten animasi Nussa dan Rara adalah Ferdindand Hutahaean.
Menurut Mantan Politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean ini, konten Nussa dan Rara sama sekali tidak mencerminkan anak-anak Indonesia.
Dia malah menyebut kalau konten animasi ini lebih mencerminkan gaya hidup orang Arab bahkan Taliban.
"Nusa Rara itu tidak mencerminkan anak Indonesia sama sekali, tapi lebih mencerminkan gaya hidup orang Arab atau bahkan taliban. Tolak dan lawan Arabisasi di negeri ini..!!" begitu tulis akun twitter Ferdinand @FerdinandHaean3 pada hari Minggu 20 Juni 2021.
Baca Juga: Sinopsis Badai Pasti Berlalu Senin 21 Juni 2021: Sisca Nyaris Mati Ditabrak Sepeda Motor
Utas Ferdinand Hutahaean ini ditulisnya saat membagikan utas milik Eko Kuntadhi yang memuat tulisan yang maknanya hampir serupa.
"Representasi pakaian pria Nusa-Rara. Akan seperti ini gambaran anak Indonesia di mata dunia?" tulis akun twitter eko_kuntadhi yang dibagikan oleh Ferdinand tersebut.
Thread milik Ferdinand ini lantas dibanjiri komentar-komentar netizen. Tidak sedikit yang mempertanyakan apa yang sedang dipermasalahkan oleh Ferdinand.
Sebuah akun twitter malah mengingatkan bahaya jika Bang Ferdinand terpapar islamphobia di negara mayoritas Islam.
"Bung Ferdinan ini terpapar islamophobia kah? bahaya banget dinegara yg mayoritas beragama Islam berkembang islamophobia cuman gara2 cuitan politikus yg gak paham soal islam ;)" tulis @rakim23404907 membalas utas milik Ferdinand Ferdinand Hutahaean.
Akun @DedenMula ikut mengomentari thread Ferdinand, begini katanya.
"Org pake baju yg ke arab2 bukan berarti dia meng arabisasi indo..org yg pakai jas bahasa ke barat2 an bukan berarti dia mem baratkan indo.ini alam kebebasan, org bebas ber ekspresi selama tak mlnggr hukum.hukum mana yg dilnggr oleh org yg memakai dan mengajak pakai jilbab?jubah?"
"Nonton juga belum, udah komentar, coba kelompok lu bikin film tandingan yg bisa diputer di luar negeri fer.. Malu2in lu fer" tulis akun @JuliariBatubar4.
Terlepas dari kembali ramainya tudingan-tudingan terhadap animasi Nussa dan Rara ini, hingga tulisan ini dibuat belum ada klarifikasi terbaru dari pihak produksi.***