Viral, Mahasiswi di Sulawesi Utara Rela Jual Ginjalnya demi Bangun Jembatan, Ini Alasannya

11 Mei 2022, 17:30 WIB
Jual Ginjalnya Demi Bangun Jembatan. /Facebook: Alin Pangalima

FLORES TERKINI - Panggung pengguna media sosial kembali dihebohkan dengan unggahan seorang mahasiswi di laman Facebook yang mana mempromosikan ginjalnya demi pembangunan jembatan di kampungnya.

Diketahui bahwa akun Facebook itu dengan nama Alin Pangalima yang berlatar belakang sebagai seorang mahasiswi di Bolaang Mongondow Utara, Sulawesi Utara.

Dikutip dari akun Facebooknya @Alin Panglima, ia mengatakan bahwa hendak menawarkan ginjalnya kepada siapa pun yang ingin membeli, demi mendapatkan uang guna membangun jembatan di desanya.

Baca Juga: Update Sinopsis Terpaksa Menikahi Tuan Muda Rabu 11 Mei 2022, Kondisi Abhimana Mengejutkan

Alin Pangalima sendiri adalah warga Desa Goyo, Kecamatan Bolangitang Barat, Kabupaten Bolmut, Sulawesi Utara.

Gadis tersebut mempromosikan ginjalnya melalui akun Facebook pribadinya baru-baru ini Jumat 6 Mei 2022.

"Saya mau jual ginjal untuk pembangunan Jembatan Goyo. Save Goyo!,"demikian isi tulisan yang dibuatnya seperti poster itu.

Baca Juga: Jadwal Acara dan Live Streaming tvOne 11 Mei 2022, Ada Khazanah Islam dan Indonesia Business Forum

Sementara sebagai keterangan unggahannya, Alin menambahkan dengan tulisan

 "Soalnya dana daerah katanya tidak cukup untuk membiayai pembangunan jembatan yang sudah 16 tahun mengkrak. Mungkin ginjal saya bisa sedikit membantu."

Adapun alasan Alin yang nekat menjual ginjal demi membangun jembatan di kampungnya:

Baca Juga: Dinilai Bertentangan dengan Pancasila, Ketua Fraksi PKS DPR RI Tegaskan Tak Ada Ruang Buat LGBT

Pertama, ketika banjir dan sungai meluap, akses penghubung antara Ollot dan Goyo sangat membahayakan.

Kedua, biaya yang harus dikeluarkan untuk menyeberangi sungai memakai rakit Rp 3000 sekali lewat. Bayangkan warga berapa kali lewat dalam sebulan."

Dijelaskannya bahwa masyarakat Bolangitang dan sekitarnya ada juga yang berkebun di seberang sungai, maka bisa dipastikan biaya yang mereka keluarkan Rp.6.000 per hari, yang jika rutin ke kebun dan dijumlahkan dalam sebulan menelan biaya yang cukup untuk membeli beras untuk dimakan sepekan.

Baca Juga: Eagle Jek, Aplikasi Ojek Online Perdana Rintisan Anak Muda Sikka

Belum lagi jika sungai sedang banjir dan air meluap bagaikan janji Pemda, biayanya jadi berlipat ganda, 10.000 rupiah sekali lewat, dengan risiko yang cukup tinggi.

Bayangkan jika datang musim penghujan, berapa biaya yang harus dikeluarkan. Sedangkan penghasilan masyarakat rata-rata memprihatinkan (soalnya kita rasa sandiri).

Ketiga, mengingat tiang jembatan yang sudah "tatono" selama kurang lebih 16 tahun lamanya, bahkan sebelum Bolmut menjadi daerah otonom baru di Sulawesi Utara.

Baca Juga: Jadwal Acara dan Live Streaming tvOne 11 Mei 2022, Ada Khazanah Islam dan Indonesia Business Forum

Sangat disayangkan jika pemerintah terus mempertontonkan kegagalan di tengah masyarakat, dengan dalih "nanti, nanti, nanti".

Keempat, banyaknya kecelakaan ketika melewati sungai saat sedang hujan maupun tidak menjadikan jembatan memang layak diperjuangkan.

Saya pun menyaksikan sendiri betapa kejadian kecelakaan itu terjadi di depan mata. Mungkin bisa ditanyakan kepada yang bertugas menyeberangkan kendaraan, berapa korban yang sudah "tabulengkar" di situ.

Baca Juga: Link Live Streaming Uber Cup 2022 Indonesia vs Jepang: Srikandi Merah Putih Jaga Asa Juara Grup A

Kelima, karena jembatan yang hampir dimuseumkan itu, menjadikan Goyo menjadi lebih tertinggal daripada dusun lainnya.

Saya kadang iri dengan Pangkusa yang meski di pedalaman dan sulit jaringan, tapi ada jembatannya. Indah pula.

Ketertinggalan itu membuat siapapun yang pernah menginjakkan kaki langsung di tanah Goyo, akan tahu bagaimana sulitnya masyarakat.

Baca Juga: Bocoran Kode Redeem ML Rabu 11 Mei 2022, Dapatkan Hadiah Menarik Secara Gratis Tanpa Merogoh Kocek

Karena seperti yang kita tahu bersama, bahwa bukan hanya jembatan yang terbengkalai, tapi jalan juga yang belum diaspal sepenuhnya membuat masyarakat menjadi berlipat ganda kesulitannya.

Yang jika orang hamil muda lewat secara terus menerus di jalan Goyo itu, pasti akan mengalami keguguran atau bahkan lahir prematur.

Baca Juga: Ikatan Cinta Hari Ini Rabu 11 Mei 2022: Agar Segera Bebas dari Penjara, Elsa Bakal Lakukan Trik Ini

Juga banyaknya kecelakaan yang terjadi menjadikan ini sekali lagi layak diusut tuntas. Sangat disayangkan sekali.

Warganet membanjiri unggahannya tersebut dengan puji-pujian. Menurut mereka, pengorbanan Alin adalah bentuk kritik terhadap pemerintah desa maupun daerah setempat.***

Editor: Max Werang

Sumber: Facebook Alin Pangalima

Tags

Terkini

Terpopuler