Terkendala Medan dan Transportasi, Kotak Hitam Pesawat Susi Air yang Jatuh di Papua Belum Bisa Diambil

25 Juni 2022, 22:48 WIB
Kotak Hitam Pesawat Susi Air yang Jatuh di Papua Belum Bisa Diambil. /ANTARA/HO-Lanud Timika/am

FLORES TERKINI - Pengambilan kotak hitam milik pesawat Susi Air jenis Pilatus Porter-6 hingga kini masih belum dilakukan. Hal ini disebabkan belum adanya transportasi yang bisa digunakan menuju Lokasi kejadian (TKP).

Dilansir ANTARA, pesawat dengan nomor penerbangan PK-BVM ini mengalami kecelakaan di pedalaman Duma, Kabupaten Piniai, Papua, Kamis 23 Juni 2022.

Menurut Komandan Lanud Yohanes Kapiyau Timika Letkol (Pnb) Slamet Suhartono, evakuasi terhadap kotak hitam terkendala medan dan transportasi.

Baca Juga: Benarkah DPR RI Setujui Draf RUU Pembentukan Provinsi Flores? Simak Fakta Berikut Ini!

Untuk sampai ke lokasi kejadian, petugas harus berjalan kaki selama kurang lebih dua hari. Untuk itu dibutuhkan transportasi yang bisa mendarat lebih dekat dengan lokasi kejadian.

Karena kendala inilah, Slamet Suhartono menginformasikan jika kotak hitam milik Susi Air tersebut masih berada di lokasi kejadian.

“Memang benar hingga kini kotak hitam masih berada di TKP dan belum diambil,” kata Letkol (Pnb) Slamet kepada Antara di Jayapura, Sabtu 25 Juni 2022, dikutip dari ANTARA.

Baca Juga: Gara-gara Ucapannya, Masinton Pasaribu Politisi PDI Perjuangan Dilaporkan ke Dewan Kehormatan Partai

Selain kendala medan dan transportasi, Slamet juga mengatakan bahwa pihaknya belum mendapatkan surat izin dari Panglima TNI terkait penggunaan heli Caracal milik TN- AU.

Dengan informasi ini, maka belum ada kepastian dari timnya, kapan meraka akan melakukan pengambilan kotak hitam milik Susi Air yang mengalami kecelakaan ini.

Permohonan izin terkait pemakaian heli Caracal milik TNI- AU sudah dilakukan oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan saat ini masih menunggu jawaban dari Panglima TNI.

Baca Juga: Menparekraf Sebut Rumah Adat Puri Melayu Sri Menanti Punya Storynomics Tourism yang Kuat, Apa Itu?

Jika diijinkan, maka timnya akan mendarat di lokasi dimana semua korban kecelakaan pesawat dievakuasi.

Dari lokasi evakuasi, Slamet dan timnya akan menuju ke tempat kejadian (TKP) dengan berjalan kaki selama 1 jam.

Sebelumnya pihak Susi Air telah menyiapkan pesawat jenis Pilatus miliknya untuk bersama anggota KNKT ke TKP. Sayangnya, pesawat tersebut hanya bisa mendarat di Duma saja.

Baca Juga: MIMBAR RENUNGAN KATOLIK Minggu 26 Juni 2022: 3 Tuntutan Radikal bagi Para Pengikut Yesus

“Untuk ke TKP membutuhkan waktu sekitar satu atau dua hari berjalan kaki sehingga rencana tersebut tidak bisa dilaksanakan,” kata Slamet.

Pengambilan kotak hitam milik Susi Air ini penting dilakukan karena akan dipakai untuk melihat penyebab kecelakaan.***

Editor: Ancis Ama

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler