TERKUAK! Kapolri Ungkap Adanya Intimidasi dari Ferdy Sambo Terhadap Para Penyidik untuk Menjalankan Skenariony

9 September 2022, 23:10 WIB
Kapolri Ungkap Adanya Intimidasi dari Ferdy Sambo Terhadap Para Penyidik /Flores Terkini/Dok. Divisi Humas Polri

FLORES TERKINI - Kasus kematian Brigadir J masih terus berjalan. Selama proses berjalan, berbagai fakta baru lahir kejutkan publik.

Salah satu fakta baru yang benar-benar mengejutkan publik adalah adanya upaya Ferdy Sambo untuk mengelabui hukum.

Hal ini tentu saja bisa dan mudah dilakukannya, mengingat pangkat dan jabatan yang dimilikinya.

Baca Juga: Diperiksa Pakai Uji Polygraph, Begini Hasil Lie Detector Bharada E dan Kuat Maruf Menurut Brigjen Andi Rian

Ferdy Sambo diketahui melakukan berbagai upaya untuk menghindari sanksi terkait kematian Brigadir J di rumah dinasnya.

Namun, dalam proses penyidikan yang sedang berlangsung saat ini, semua kebusukan Ferdy sambo akhirnya terungkap ke publik.

Meski sejak awal publik sudah menaruh curiga, namun karena mengikuti proses penyidikan, semuanya akhirnya baru terungkap belakangan ini.

Baca Juga: Viral di TikTok, Diduga Mantan ART Ferdy Sambo Sebut 2 Anak FS Terlibat Pembunuhan Brigadir J, Benarkah?

Upaya Ferdy Sambo dalam mengelabui sanksi hukum kasus Duren Tiga ini dibongkar sendiri oleh orang nomor satu di jajaran Polri yakni, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Kapolri sendiri mengakui jika para penyidik pada awal terkuaknya kasus Brigadir J sedikit kesulitan mengungkap kebenaran di balik kematian Josua.

Menurut Kapolri, di tengah desakan publik, para penyidik justru kesulitan menangani kasus ini dengan jernih lantaran mengikuti skenario yang dibangun Ferdy Sambo.

Baca Juga: Jadwal Pertandingan ETMC XXXI Lembata, Sabtu 10 September 2022: Perseftim vs Persami

Meski beberapa kali mengalami perubahan alur cerita, namun skenario kematian Brigadir J akibat baku tembak dengan Bharada E tetap dipakai.

Skenario yang dibangun ini bukan hanya disampaikan pada para penyidik yang menangani kasus di rumah dinasnya, Ferdy Sambo bahkan menceritakan semuanya pada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Ferdy Sambo bahkan berusaha menyakinkan Kapolri bahwa peristiwa yang terjadi di rumah dinasnya tersebut adalah benar-benar sesuai skenarionya. Dia bahkan bersumpah di hadapan Kapolri.

Baca Juga: Jelang Pembukaan ETMC ke-31, Ini Informasi Penting dari Seksi Parkiran buat Para Pencinta Sepak Bola NTT

Berdasarkan pemantauan terhadap proses penyidikan awal kasus ini, Kapolri menilai Ferdy Sambo terlihat begitu gigih memperjuangkan agar skenarionya dipercaya penyidik dan juga publik.

“Dari awal Ferdy Sambo sudah memikirkan skenario yang dibuatnya, sehingga polisi kesulitan mengusut tuntas, seperti sekarang terkait motif menjadi tak jelas,” ungkap Kapolri Jenderal Sigit Prabowo, dikutip oleh Flores Terkini dari Vox Timor, Kamis, 8 September 2022.

Meski dipercaya, skenario yang dibangun oleh Ferdy Sambo dan mungkin para ajudannya juga terlibat mulai terungkap kebenarannya. Berbagai kejanggalan mulai bermunculan.

Baca Juga: Gubernur NTT Teken Pergub Tarif Baru Angkutan Umum Pasca Kenaikan BBM, Ada Sanksinya Bagi Pelanggar

Kejanggalan pertama adalah ketika tidak adanya konferensi pers setelah terjadinya peristiwa berdarah ini. Informasinya bahkan baru disampaikan setelah 3 hari didiamkan.

Kejanggalan berikutnya tentang perintah agar pemakaman Brigadir J tidak dilakukan secara kedinasan. Lebih dari itu,pihak keluarga juga dilarang untuk membuka dan melihat jenazah Brigadir J.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo lantas mengungkapkan bagaimana Ferdy Sambo menemui dirinya setelah kasus penembakan terjadi.

Baca Juga: Pangeran Charles Jadi Raja Inggris, Ini Gelar Baru Bagi William dan Kate Middleton

Kapolri sempat meminta Ferdy Sambo untuk menceritakan secara jujur apa yang terjadi di Duren Tiga yang menyebabkan kematian Brigadir J.

Saat itu, menurut Kapolri, Ferdy Sambo justru menangis dan menegaskan jika apa yang dia sampaikan (skenario versinya) kepada Kapolri adalah benar adanya.

Seiring jalannya proses penyidikan, Bharada E lalu membuat pengakuan-pengakuan yang justru menyebut Ferdy Sambo terlibat dalam peristiwa penembakan tersebut.

Baca Juga: Sinopsis Cinta Setelah Cinta Jumat 9 September 2022: Mampus, Kali Ini Tiada Maaf Bagi Niko

Kapolri juga membeberkan adanya ancaman dan intimidasi terhadap para penyidik. Ferdy Sambo bahkan mengancam siapapun penyidik yang mengusut kasus Brigadir J akan berhadapan dengan dirinya.

“Saya mendapatkan informasi ada upaya menghalang-halangi, mengintimidasi, bahkan membuat cerita-cerita untuk memperkuat skenario yang bersangkutan (Ferdy Sambo),” kata Kapolri, dikutip oleh Flores Terkini dari Teras Gorontalo, Jumat, 9 September 2022.

Baca Juga: Simak Makna Logo dan Maskot ETMC XXXI 2022 Lembata: Baleo Ikan Paus Jadi Pembeda

Karena melihat ketidakberesan inilah Kapolri akhirnya memutuskan untuk menonaktifkan Ferdy Sambo dari jabatannya sebagai Kadiv Propam.

Ferdy Sambo dan 24 personel polisi lain yang terlibat dalam penanganan awal kasus Brigadir J akhirnya dimutasikan menjadi Pati Yanma Polri.***

Editor: Ancis Ama

Sumber: Teras Gorontalo Vox timor Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler