Resah dengan Kondisi Tanah Air, Sejumlah Rektor Asosiasi Perguruan Tinggi Katolik Indonesia Nyatakan Sikap

7 Februari 2024, 08:38 WIB
Ilustrasi Pemilu 2024. /prfmnews/

FLORESTERKINI.com – Sorotan terkait kondisi bangsa Indonesia saat ini, khususnya soal situasi demokrasi menjelang Pemilu 2024, belakangan marak diserukan para guru besar dan akademisi dari sejumlah universitas negeri dan swasta di berbagai daerah. Sorotan itu dikumandangkan dalam bentuk pernyataan sikap terbuka.

Dimulai dari para akademisi di Universitas Gadjah Mada (UGM) lewat Petisi Bulaksumur, kemudian Universitas Islam Indonesia (UII), Universitas Indonesia (UI), Universitas Andalas Padang, Universitas Hasanuddin Makassar, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Universitas Padjadjaran (Unpad), Institut Teknologi Bandung (ITB), dan disusul sejumlah kampus lainnya.

Belum lama ini, rektor atau ketua perguruan tinggi yang tergabung dalam Asosiasi Perguruan Tinggi Katolik Indonesia (APTIK) pun ikut menambah daftar pernyataan sikap itu, dengan secara khusus menyoroti dinamika politik di Tanah Air menjelang Pemilu 2024.

Baca Juga: CEK FAKTA: DKPP Putuskan Gibran Tak Sah Mengikuti Pilpres 2024, Ada Kaitannya dengan Vonis Hasyim Asy’ari?

Melalui pernyataan sikap itu, para rektor APTIK mengaku sangat resah dengan kondisi di Tanah Air tercinta atas rusaknya tatanan hukum dan demokrasi Indonesia menjelang Pemilu Serentak 2024.

“Praktik penyalahgunaan kekuasaan, kolusi, korupsi, dan nepotisme serta penegakan hukum yang semakin menyimpang dari semangat reformasi dan konstitusi negara telah mengoyak hati nurani dan rasa keadilan bangsa Indonesia,” demikian APTIK mengawali pernyataan sikapnya pada 3 Februari 2024.

Karena itu, APTIK menyerukan kepada seluruh pihak yang berkepentingan terhadap terselenggaranya Pemilu 2024 yang berkualitas, bermartabat, jujur dan adil, melalui enam poin pernyataan sikap sebagai berikut.

Baca Juga: Rumor Beredar! Kate Middleton Dikabarkan Sedang Koma, Begini Jawaban dari Istana Kensington

Pertama, presiden dan segenap jajarannya harus menyelenggarakan pemerintahan berdasarkan azas-azas pemerintahan yang baik serta memegang teguh sumpah jabatannya sesuai tugas pokok dan fungsinya.

“Meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia dengan memerangi kolusi, korupsi dan nepotisme serta melakukan penegakan hukum dengan tidak menggunakan sistem tebang pilih dan selalu menjunjung tinggi etika dalam bekerjanya,” tegas APTIK.

Kedua, penyelenggara pemilu menjunjung tinggi azas pemilu yang LUBER JURDIL untuk menjamin hak setiap orang yang memiliki hak pilih agar dapat menggunakan hak pilihnya secara bebas sesuai dengan hati nuraninya tanpa mendapat tekanan dalam bentuk apapun.

Baca Juga: CEK FAKTA: Mendadak Jatuh Sakit, Prabowo DiIarikan ke RSPAD, Benarkah?

Ketiga, aparat negara baik Aparatur Sipil Negara (ASN), Tentara Nasional Indonesia (TNI) maupun Kepolisian Republik Indonesia (POLRI) selalu bersikap netral dan tidak memihak pada pihak-pihak tertentu.

Keempat, negara wajib menghormati, melindungi, dan memenuhi hak kebebasan berekspresi setiap warga negaranya sebagai bagian dari hak asasi manusia.

Keempat, negara wajib menghormati, melindungi dan memenuhi hak kebebasan berekspresi setiap warga negaranya sebagai bagian dari hak asasi manusia.

Baca Juga: Skandal Terungkap! Aksi Intimidasi Terhadap Protes Demokrasi Indonesia Dibongkar YLBHI

Kelima, mengutamakan pendekatan damai tanpa kekerasan dalam masa kampanye sampai dengan saat pelaksanaan pemilihan umum dan sesudahnya.

Keenam, semua perguruan tinggi di Indonesia terlibat aktif melakukan pemantauan dan pengawasan di saat pemilihan umum.

Daftar Nama Rektor Anggota APTIK

Berikut ini daftar nama para rektor atau ketua perguruan tinggi APTIK yang ikut serta menyerukan pernyataan sikap tersebut.

Baca Juga: Kondisi Jalan Menuju Dusun Rano Desa Karakabu di Sikka Rusak Parah, Warga Mengeluh

  • G. Sri Nurhartanto, S.H., LL.M., dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta selaku Koordinator Jaringan Perguruan Tinggi APTIK
  • Kuncoro Foe, G.Dip.Sc., PhD., Apt., Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
  • Dr. Johanis Ohoitimur, Universitas De Lassalle Manado
  • Albertus Bagus Laksana, S.J., S.S., Ph.D., Universitas Sanata Dharma
  • Ferdinandus Hindiarto, S.Psi., M.Si., Universitas Katolik Soegijapranata
  • M. Hadi Santoso, S.E., M.M., Universitas Widya Dharma Pontianak
  • Tri Basuki Joewono Ph.D., Universitas Katolik Parahyangan
  • Arief Widya Prasetya, M.Kep., Ners., Sekolah Tinggi Kesehatan St. Vincentius a Paulo

Baca Juga: Sambut Bintang Baru di Dunia Film Horor! Freya JKT48 Siap Adu Akting dalam Sinema Kuasa Gelap

  • Dr. Klemens Mere, S.E., M.Pd., M.M., M.H., M.A.P., M.Ak. BHK, Universitas Katolik Widya Karya Malang
  • Wihalminus Sombolayuk, SE., M.Si., Universitas Atma Jaya Makasar
  • Antonius Singgih Setiawan, S.E., M.Si., Universitas Katolik Musi Charitas Palembang
  • Siprianus Abdu, S.Si, S.Kep, Ns, M.Kes., STIK Stella Maris Makassar
  • Yulia Wardani, MAN, STIKes Panti Rapih Yogyakarta
  • Mestiana Br Karo S.Kep., Ns., M.Kep., DNS (Sr. M. Felicitas FSE), STIKES Katolik St. Elisabeth Medan
  • Elizabeth Ari Setyarini, S.Kep., M.Kes., AIFO, Universitas Santo Borromeus Bandung
  • Dr. dr. Yuda Turana, Sp.S. (K), Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta

Baca Juga: Usai Divonis Melanggar Kode Etik oleh DKPP Soal Pencalonan Gibran, Ketua KPU Hasyim Asy'ari Memilih Diam

  • Adrian Adiredjo OP., STL., MA., S.Th.D., Universitas Katolik Dharma Cendika Surabaya
  • Dr. Philipus Tule, SVD, Universitas Katolik Widya Mandira, Kupang
  • Veronica Dwiatmi Widyastuti, CB. M.Pd., STIK Sint Carolus, Jakarta
  • Wilhelmus Yape Kii, S.Pt., M.Phil., Universitas Katolik Weetebula
  • Henny Y. Pongantung, Ns., MSN, DN.Sc., Sekolah Tinggi Kesehatan Gunung Maria Tomohon
  • Dr. Maidin Gultom, SH., M.Hum., Universitas Katolik St. Thomas, Medan
  • Augustinus Widyaputranto, M.Si., Direktur Program APTIK

***

Editor: Ade Riberu

Tags

Terkini

Terpopuler