Setelah Flores Terkini mencoba mencari akar masalahnya, ditemukan bahwa beberapa akun sosmed populer yang mempermasalahkan animasi ini.
Jika sebelumnya pernah ada tudingan jika animasi ini memuat konten radikal dan intoleran.
Meski begitu, Felix Siauw menegaskan jika tudingan-tudingan tersebut tanpa argumen yang jelas.
Baca Juga: Maksud Hati Memancing, Seorang Sopir di Kupang Malah Tewas Diserang Buaya
Setelah sekian lama beredar, bahkan episode terakhirnya sudah tayang pada Januari 2021 yang lalu, tudingan negatif kembali menerpa animasi ini.
Selain tudingan konten radikal dan intoleran, ada tudingan terbaru yang mengatakan adanya isu Taliban di dalam animasi Nussa dan Rara ini.
Salah satu publik figur yang turut mengkritisi konten animasi Nussa dan Rara adalah Ferdindand Hutahaean.
Menurut Mantan Politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean ini, konten Nussa dan Rara sama sekali tidak mencerminkan anak-anak Indonesia.
Dia malah menyebut kalau konten animasi ini lebih mencerminkan gaya hidup orang Arab bahkan Taliban.