Nadia menjelaskan, Omicron memiliki tingkat penularan yang jauh lebih cepat jika dibandingkan dengan varian Delta.
“Kita tidak boleh lengah, jangan sampai gelombang ketiga terjadi di Indonesia. Jangan sampai apa yang terjadi di India juga terjadi di Indonesia, di mana dalam sepuluh hari terakhir terjadi kenaikan tren kasus dari 6.000-an menjadi 90.000-an kasus Omicron. Ini yang kita hindari,” tegasnya.
Karena itu guna menangkal penyebaran varian Omicron yang jauh lebih luas, Kemenkes juga mendorong pemerintah daerah untuk memperkuat 3T yang mencakup Testing, Tracing, dan Treatment.
Selain itu, daerah juga diminta untuk aktif melakukan pemantauan apabila ditemukan klaster-klaster baru Covid-19, dan segera melaporkan dan berkoordinasi dengan pusat apabila ditemukan kasus konfirmasi Omicron di wilayahnya.
Sejak pertama kali terkonfirmasi pada 16 Desember 2021, kasus terkonfirmasi positif Omicron di Indonesia terus mengalami peningkatan.
Baca Juga: Jadwal Acara dan Live Streaming NET TV 10 Januari 2022, Nonton Ms Queen Show dan Zalim Hari Ini
Secara keseluruhan pada Desember 2021, kasus Omicron di Indonesia tercatat sebanyak 136 orang.
Jumlah positif Omicron tersebut terus meningkat pada 2022 hingga 8 Januari 2022 sebanyak 278 orang, dengan penambahan kasus sebanyak 75 orang.***