3 Besar Daftar Elektabilitas Partai Politik di Indonesia Menduduki Posisi Teratas Menurut Survei CPCS

- 29 April 2022, 15:41 WIB
Ilustrasi survei elektabilitas.
Ilustrasi survei elektabilitas. /Pixabay/Open ClipArt Vectors/

FLORES TERKINI - Jelang pelaksanaan pesta demokrasi rakyat yakni Pemilu 2024, berbagai macam lembaga survei pun ikut serta melakukan survei terhadap sejumlah partai politik di Indonesia.

Adapun lembaga survei di Indonesia saat ini sedang giat melakukan survei tentang calon presiden hingga elektabilitas atau tingkat kepercayaan masyarakat kepada sebuah partai politik.

Salah satu lembaga survei di Indonesia yakni Center for Political Communication Studies (CPCS) juga hadir dan turut serta melakukan survei elektabilitas sejumlah partai politik.

Baca Juga: HOROSKOP KARIER Sabtu 30 April 2022 Sagitarius, Capricorn, Aquarius, Pisces: Prediksimu Tepat Sasaran

Hasil survei CPCS menunjukkan tiga besar partai politik teratas menguasai elektabilitas yakni PDIP, Gerindra, dan Golkar.

"Temuan survei yang dilakukan CPCS menunjukkan PDIP unggul dengan elektabilitas 18,1 persen, disusul Gerindra 12,3 persen dan Golkar 8,3 persen," kata Direktur Eksekutif CPCS Tri Okta SK dikutip dari ANTARA, Jumat 29 April 2022.

Sementara itu pada posisi papan tengah, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) memantapkan diri dengan elektabilitas mencapai 5,5 persen.

Baca Juga: Jadwal Acara dan Live Streaming Trans 7 Jumat 29 April 2022, Ada Spider Man 2 dan Kesempatan dalam Kesempitan

Adapun alasan kenapa PSI masuk dalam daftar elektabilitas partai politik yang berada di papan tengah.

Dijelaskan bahwa kenaikan elektabilitas PSI disumbang oleh gelaran Rembuk Rakyat yang ditujukan untuk menjaring sosok baru penerus kepemimpinan Presiden Jokowi.

“PDIP, Gerindra, dan Golkar menduduki tiga besar elektabilitas partai politik, sedangkan di papan tengah PSI mengalami kenaikan yang didukung oleh agenda Rembuk Rakyat," ujarnya.

Baca Juga: HOROSKOP KARIER Sabtu 30 April 2022 Leo, Virgo, Libra, Scorpio: Waspada, Trik Anda Mudah Dibaca

Menurut Okta unggulnya PDIP tidak terlepas dari kemenangan partai pengusung Jokowi itu selama dua pemilu berturut-turut.

Sementara itu, Gerindra yang sebelumnya menjadi oposisi kini bergabung ke dalam pemerintahan Jokowi periode kedua.

Sedangkan, Golkar praktis selalu hadir di setiap pemerintahan, tidak pernah menempatkan diri sebagai partai oposisi.

Baca Juga: Jadwal Acara dan Live Streaming Trans TV 29 April 2022, Saksikan Pagi Pagi Ambyar dan Rumpi No Secret

Berbeda dengan PDIP dan Gerindra yang terlalu memusatkan pada satu figur, Golkar memiliki banyak stok pemimpin yang tampil pada posisi-posisi strategis.

“Golkar bahkan pernah menggelar konvensi calon presiden, yang kemudian ditiru oleh Demokrat dan terakhir PSI dengan konsep Rembuk Rakyat,” kata Okta.

Menurut dia dalam tradisi politik Amerika Serikat juga setiap pemilu selalu dilakukan konvensi capres oleh dua partai utama.

Baca Juga: HOROSKOP KARIER Sabtu 30 April 2022 Aries, Taurus, Gemini, Cancer: Konsentrasi Guna Raup Keuntungan

Konvensi merupakan alternatif untuk memunculkan calon-calon pemimpin secara terbuka, di mana tiap calon harus bisa menawarkan program khasnya masing-masing.

Dengan demikian, lanjut dia rakyat tidak dipaksa untuk menerima begitu saja calon, apalagi muncul pada menit-menit akhir.

“Alangkah baiknya jika tradisi menggelar konvensi diformalkan dalam bentuk regulasi pemilu, sehingga partai-partai politik didorong untuk melakukannya. Sejauh ini hanya beberapa parpol yang berniat menggelar konvensi, antara lain PSI dan Nasdem," katanya.

Baca Juga: Jadwal Acara dan Live Streaming tvOne 29 April 2022, Saksikan Cerita Santri dan Perempuan Bicara

Sedangkan saat ini, partai Nasdem sendiri meraih elektabilitas 4,0 persen, bersama-sama dengan PSI di papan tengah, serta PKB 6,8 persen, Demokrat 5,1 persen, dan PKS 4,4 persen.

"Diprediksi delapan partai melenggang ke Senayan setelah melewati ambang batas 4 persen,” kata Okta.

Dua partai yang saat ini memiliki kursi di DPR masih harus berjuang untuk lolos kembali, yaitu PPP dengan hasil survei 2,3 persen dan PAN 1,7 persen.

Baca Juga: Akhiri Kontrak dengan Persija Jakarta, Marko Simic: Beberapa Orang Telah Membahayakan Karier Saya

Mereka lanjut dia juga harus bersaing dengan partai-partai baru seperti Partai Ummat 1,3 persen dan Gelora dengan elektabilitas 1,0 persen.

Pada jajaran papan bawah ada Perindo (0,7 persen), Hanura (0,5 persen), PBB (0,4 persen), PKPI (0,3 persen), dan Berkarya (0,1 persen).

Garuda dan Masyumi Reborn nihil, sedangkan partai-partai baru lainnya 0,7 persen, dan sisanya tidak tahu/tidak jawab 26,5 persen.

Baca Juga: UPDATE! Daftar Skuad Timnas Bola Voli Putra dan Putri Indonesia di SEA Games 2021 Vietnam

Survei CPCS dilakukan pada 11-20 April 2022, dengan jumlah responden 1.200 orang mewakili 34 provinsi yang diwawancarai secara tatap muka.

Metode survei adalah multistage random sampling, dengan margin of error plus minus 2,9 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen.***

Editor: Max Werang

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah