WARNAMEDIABALI - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo minta membangun sistem peringatan dini atau 'early warning sistem' bila ada potensi korupsi, dalam pidato peresmian pembukaan Rapat Koordinasi Pengawasan Intern tahun 2020 di Istana Merdeka.
Pidato peresmian tersebut dilakukan melalui 'video confrence' yang diikuti oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin, para Menteri Kabinet Indonesia Maju, Kepala Badan Pemeriksa Keuangan Agung Firman Sampurna,Kepala Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan Muhamad Yusuf Ateh, Ketua KPK Firli Bahuri, Jaksa Agung ST Burhanuddin, Kapolri Jendral Pol Idham Azis, para gubernur, bupati, walikota serta pejabat terkait lainnya.
Baca Juga: Gigit Yang Keras Bagi Pejabat Yang Niat Korupsi dan Ada Mens Rea
Jokowi mengatakan permintaannya untuk membangun sistem peringatan dini 'early warning system' bila ada korupsi ini, dengan semangat sinergi sekaligus 'cek and balance'.
Pemerintah sebelumnya menyatakan bahwa total biaya yang dikeluarkan untuk mengatasi pandemi Covid19 di Indonesia mencapai Rp 677,2 triliun.
Baca Juga: Berbasis Isolat Virus Indonesia Di Teliti Kombinasi Obat Untuk Covid
Untuk itu Jokowi meminta membangun sistem peringatan dini 'early warning system', perkuat tata kelola yang baik, transparan,dan akuntabel. Semua langkah pemerintah yang cepat dan tepat harus akuntabel.
"Saya ingin tegaskan bahwa pemerintah tidak main-main dalam soal akuntabilitas, pencegahan harus diutamakan tata kelola yang baik harus didahulukan," ungkap Presiden.