Jokowi Minta Bangun Peringatan Dini Terhadap Potensi Korupsi

- 15 Juni 2020, 15:50 WIB
Presiden Jokowi
Presiden Jokowi /

WARNAMEDIABALI - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo minta membangun sistem peringatan dini atau 'early warning sistem' bila ada potensi korupsi, dalam pidato peresmian pembukaan Rapat Koordinasi Pengawasan Intern tahun 2020 di Istana Merdeka.

Pidato peresmian tersebut dilakukan melalui 'video confrence' yang diikuti oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin, para Menteri Kabinet Indonesia Maju, Kepala Badan Pemeriksa Keuangan Agung Firman Sampurna,Kepala Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan Muhamad Yusuf Ateh, Ketua KPK Firli Bahuri, Jaksa Agung ST Burhanuddin, Kapolri Jendral Pol Idham Azis, para gubernur, bupati, walikota serta pejabat terkait lainnya.

Baca Juga: Gigit Yang Keras Bagi Pejabat Yang Niat Korupsi dan Ada Mens Rea

Jokowi mengatakan permintaannya untuk membangun sistem peringatan dini 'early warning system' bila ada korupsi ini, dengan semangat sinergi sekaligus 'cek and balance'.

Pemerintah sebelumnya menyatakan bahwa total biaya yang dikeluarkan untuk mengatasi pandemi Covid19 di Indonesia mencapai Rp 677,2 triliun.

Baca Juga: Berbasis Isolat Virus Indonesia Di Teliti Kombinasi Obat Untuk Covid

Untuk itu Jokowi meminta membangun sistem peringatan dini 'early warning system', perkuat tata kelola yang baik, transparan,dan akuntabel. Semua langkah pemerintah yang cepat dan tepat harus akuntabel.

"Saya ingin tegaskan bahwa pemerintah tidak main-main dalam soal akuntabilitas, pencegahan harus diutamakan tata kelola yang baik harus didahulukan," ungkap Presiden.

Presiden RI Joko Widodo di ruang kerja di Istana Merdeka
Presiden RI Joko Widodo di ruang kerja di Istana Merdeka
Ditegaskan pula bahwa, "kalau masih ada yang membandel, niat untuk korupsi dan ada 'mens rea'   (unsur suatu delik-red), silahkan bapak ibu 'gigit dengan keras', uang negara harus diselamatkan, kepercayaan rakyat harus terus kita jaga," ujar Jokowi.

Halaman:

Editor: Rudolf

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah