Isu Prabowo Pelaku Pelanggaran HAM Disorot Jelang Pemilu, Begini Kata Mantan Panglima TNI!

- 12 Desember 2023, 07:16 WIB
Wiranto, Mantan Panglima TNI.
Wiranto, Mantan Panglima TNI. /Dok. Setkab

FLORESTERKINI.com – Nama mantan Komandan Kopassus dan Panglima Kostrad Prabowo Subianto kembali dikaitkan dengan isu pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) menjelang pemilu dan Pilpres 2024.

Menyikapi hal tersebut, Mantan Panglima TNI Wiranto mengatakan pelabelan nama Prabowo sebagai pelaku pelanggaran HAM menjelang Pilpres dianggal sebagai bentuk pembunuhan karakter.

Dirinya mengaku merasa heran ketika dugaan pelanggaran HAM atas meninggal serta hilangnya sejumlah mahasiswa dan aktivis pada tahun 1998 diarahkan kepada Prabowo Subianto diungkit-ungkit kembali.

Baca Juga: Jadwal Acara RCTI Hari Ini Selasa 12 Desember 2023: Saksikan Live Shopee 12.12 dan X-Factor Indonesia 2023

"Selalu saja diungkit-ungkit kembali, dimunculkan kembali, bahkan dijadikan karakter assasination,” kata Wiranto dalam keterangannya, Senin, 11 Desember 2023.

Menurut dia, perbuatan seseorang pada masa lalu hanya dapat diukur dengan norma dan aturan hukum yang berlaku pada saat itu. Begitu juga dengan sanksi sosial hanya dapat diberikan dengan pertimbangan kondisi sosial serta situasi negara pada masa itu.

Sehingga, lanjut Wiranto, menjadi tidak adil jika kejadian masa lalu tersebut diukur dengan menggunakan norma hukum, kondisi sosial politik serta situasi negara saat ini.

“Tentunya menjadi tidak relevan, tidak adil, dan tidak benar. Apalagi dijadikan black campaign," kata Wiranto yang juga Dewan Pembina Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran.

Baca Juga: Kapolres Flotim Terima Penghargaan dari Australian Federal Police

Dirinya menegaskan, pada prinsipnya setiap prajurit TNI selalu berpedoman pada jiwa Saptamarga sebagai patriot pembela ideologi negara.

Oleh karena itu, sebagai mantan Panglima TNI, Wiranto menjamin bahwa apa yang dilakukan oleh prajurit semata-mata berpedoman pada semangat dan jiwa Saptamarga tersebut. Prajurit juga diharuskan untuk menjadi ksatria yang selalu membela kejujuran, kebenaran dan keadilan.

“Karena sejatinya kami ini sudah disumpah sebagai Bhayangkari negara dan itu tidak pernah kita ingkari,” pungkasnya.***

Editor: Ade Riberu

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah