Komisi memiliki kekuatan untuk membuat sanksi tersebut tergantung pada tindakan tertentu yang diambil dalam jangka waktu tertentu, dan responden memiliki hak untuk mengajukan banding.
Sementara dikutip dari The Athletic, pengurangan poin apapun dapat diterapkan saat keputusan dibuat atau secara retrospektif, meningkatkan kemungkinan City kehilangan gelar.
Meski begitu, Manchester City dengan keras membantah adanya pelanggaran peraturan keuangan dan telah mengeluarkan pernyataan di situsnya.
Baca Juga: Transfer BI Fast Tidak Berhasil Tapi Saldo Berkurang, Ternyata Ini Penyebabnya
"Klub Sepak Bola Manchester City terkejut dengan dikeluarkannya dugaan pelanggaran peraturan Liga Premier ini, terutama mengingat keterlibatan yang luas dan detail yang sangat banyak. materi yang telah disediakan oleh EPL,” tulis pihak klub.
"Klub menyambut baik peninjauan masalah ini oleh Komisi independen, untuk mempertimbangkan secara tidak memihak kumpulan bukti komprehensif yang tak terbantahkan yang ada untuk mendukung posisinya. Karena itu kami berharap masalah ini dihentikan untuk selamanya," begitulah permyataan yang rilis dari situs resmi website Manchester City.
Pelanggaran kedua yang tercantum mengacu pada dugaan pelanggaran aturan "mengharuskan klub anggota untuk memasukkan rincian lengkap remunerasi manajer dalam kontrak yang relevan dengan manajernya" yang terkait dengan musim 2009-10 hingga 2012-13 inklusif.
Manajer klub antara Desember 2009 dan Mei 2013 adalah merupakan Pelatih Italia saat ini Roberto Mancini.
Kumpulan dugaan pelanggaran kedua juga mengacu pada persyaratan bagi klub untuk memasukkan perincian lengkap remunerasi pemain dalam kontrak yang relevan, untuk musim 2010-11 hingga 2015-16.