Namun Paulus tak ingin nasib buruk harus menimpah kepala penjara itu. "Jangan celakakan dirimu, sebab kami semua masih ada di sini" (Kis 16:28).
Iya, Paulus dan Silas tetap berada dalam penjara. Dan kisah tragis atas diri kepala penjara pun terhindari.
Hidup sebagai murid Yesus berarti siap menerima risiko. Itulah yang dialami Paulus dan Silas di kota Filipi. Pakaian mereka dikoyakkan.
"Setelah disiksa berkali-kali, mereka dijerumuskan ke dalam penjara..." (Kis 16:28). Tetapi apakah mujizat Tuhan segera diterima sebagai kebebasan?
Ada kisah mulia lainnya yang mesti terjadi. Lebih dari sekedar segera terluputkan dari penjara.
Baca Juga: Massa di Kabupaten Dogiyai, Papua Bakar Rumah Warga, Dua Prajurit TNI Terkena Panah
Paulus dan Silas terpanggil untuk menjawabi pertanyaan si kepala penjara, "Tuan-tuan, apa yang harus aku perbuat supaya aku selamat?"
Dan di kesempatan itulah "Paulus dan Silas memberitakan firman Tuhan kepadanya dan kepada semua orang yang ada di dalam rumahnya" (Kis 16:32).
Sepertinya, mujizat terbukanya pintu-pintu penjara itu adalah mujizat nyata bagi kepala penjara dan seisi rumahnya. Bukan terutama bagi Paulus dan Silas.