Kronologi Calon Pengantin di NTT Menangis Histeris Usai Pernikahannya Diduga Dibatalkan Sang Pastor

- 14 Agustus 2022, 12:37 WIB
Seorang wanita menangis histeris usai pernikahannya diduga dibatalkan secara sepihak oleh pastor.
Seorang wanita menangis histeris usai pernikahannya diduga dibatalkan secara sepihak oleh pastor. /Tangkap Layar TikTok

FLORES TERKINI – Hari bahagia seorang mempelai wanita di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mendadak berubah menjadi kesedihan mendalam.

Kesedihan tersebut dialaminya usai dirinya mengetahui bahwa rencana pernikahannya diduga dibatalkan secara sepihak oleh sang pastor yang akan memimpin upacara pernikahannya.

Tangisan histeris mempelai wanita itu diketahui dari video yang beredar di berbagai platform media sosial, dan kini tengah menjadi buah bibir masyarakat di NTT khususnya.

Baca Juga: VIRAL di TikTok! Upacara Berkat Nikah Gagal Digelar, Pengantin Wanita di NTT Menangis Histeris, Apa Sebabnya?

Semulanya dari video yang beredar, tampak seorang wanita menangis histeris dibarengi dengan kata-kata kekecewaan. Dalam balutan pakaian adat lengkap, sang wanita terlihat menangis histeris.

“Romo sendiri yang omong di pastoran bilang siap saja tenda, sa pung adik sendiri ju dengar Romo yang omong sendiri. Sekarang kita su siap di tenda sukacita, tapi Romo sendiri yang bilang tidak usah, berkat saja di kapela,” kata seorang wanita yang diduga merupakan mempelai wanita di dalam video tersebut, sambil menangis histeris.

“Buat malu sa pung keluarga besar, aduh Romo, Romo Tuhan yang tahu Romo. Romo, Romo sendiri putar balik,” lanjut sang wanita masih dalam tangisannya, sambil ditenangkan oleh seorang wanita lainnya.

Baca Juga: UPDATE Jadwal Acara tvOne Hari Ini, Sabtu 13 Agustus 2022: Nonton BWB dan One Pride MMA Malam Ini

Menurut informasi yang diperoleh media ini, peristiwa tersebut terjadi di Weluli, Kabupaten Belu, Provinsi NTT.

Lantas, bagaimanakah kisah sebenarnya terkait latar belakang dan kronologi di balil pernikahan yang gagal itu?

Seperti dilansir voxtimor.pikiran-rakyat.com dalam artikel “Kisah Gagal Menikah Viral di Media Sosial, Berikut Kronologi Lengkapnya”, sejak persiapan menuju pemberkatan nikah, mama besar dari calon mempelai wanita sudah menunjukkan rasa tidak mendukung pernikahan itu lewat cara-caranya.

Baca Juga: Menyedihkan! Berikut Sinopsis Sayap Sayap Patah, Sebuah Film yang Diangkat dari Peristiwa Nasional

Seminggu sebelum hari pernikahan, oma (dari calon mempelai wanita) tergelincir dan jatuh, hingga menggalami keseleo di tulang paha bagian kiri.

“Setelah dengar berita ini, saya (calon pengantin laki-laki) dengan calon istri saya berinisiatif membujuk oma untuk kami bawa ke rumah sakit, akhirnya oma setuju,” kata calon mempelai laki-laki dalam curhatannya.

Lebih lanjut kata dia, sang oma kemudian dibawa ke salah satu rumah sakit di Atambua, dan dirawat di sana selama tiga hari dua malam, sampai dokter mengizinkannya pulang karena kondisi sang oma sudah semakin membaik.

Baca Juga: 5 Syarat Lolos PPPK 2022 Tanpa Test Sesuai SE Menpan RB Terbaru, Anda Termasuk?

“Karena oma sakit, maka mama besar semakin kuat menggunakan alasan ini, untuk menunda pemberkatan kami atau membatalkan resepsi kami yang sudah akan jatuh tempo dalam tiga hari ke depan, akhirnya saya menyepakati,” ujarnya.

"Oke, kalau begitu, kami berkat saja di sini dan resepsi kami buat di Kefa," lanjut curhatan pengantin lelaki.

Masukan sang calon pengantin laki-laki itu diakuinya disetujui oleh kedua orang tua kandung calon istrinya dan pihak keluarga.

“Terkait lainnya, seperti mama besar berubah pikiran ia memanggil kami berdua, lalu mengatakan bahwa tidak usah buat resepsi di Kefa, biar tetap di sini karena oma sudah lumayan sehat, akhirnya semua keluarga besar di Kefa dan ATB menyetujui,” lanjutnya.

Baca Juga: Jelang HUT RI ke-77, Kelurahan Ritaebang Gelar Perlombaan Gerak Jalan Cepat Antarlingkungan

Kurang dari dua hari menjelang pernikahan itu, kata calon pengantin pria, sang mama besar mengatakan bahwa semua urusan belanja barang-barang untuk acara pernikahan itu tidak boleh dibeli di Kota Atambua, tetapi harus dibeli di kios miliknya.

“Akhirnya kami duduk bersama untuk kalkulasi anggaran, ternyata harga jual di kios milik mama besarnya terlalu jauh berbeda, sehingga kedua keluarga besar bersepakat untuk belanja ke Kota ATB (Atambua), di sinilah letak ketidakpuasan beliau mama besar,” kata dia.

Alhasil, sang mama besar dan seluruh anggota rumah tangganya tidak terlibat dalam persiapan acara pernikahan itu, hingga hari pernikahan itu pun gagal digelar.

Baca Juga: Kemah Pramuka Kapitan Lingga Lamahala Jadi Kemah Terbesar di Flores Timur

Calon pengantin pria melanjutkan curhatannya, bahwa pada pukul 07:00 WITA pagi tanggal 12 Agustus 2022, pihak keluarga dan koor melakukan gladi dan persiapan dekorasi di Kapela Maudemu untuk upacara pernikahan itu.

“Sekitar pukul 10:00 WITA lebih, instruksi oleh pastor paroki melalui pengurus lingkungan bahwa persiapan kembali ke tenda acara untuk kita langsungkan acara pemberkatan di sana,” ujarnya.

“Sebagaimana yang telah dikatakan waktu penyelidikan kanonik, dan beliau (pastor paroki) mengingatkan bawa tepat pukul 15:00 WITA kita harus langsungkan pemberkatan nikah, kalau terlambat maka batal,” lanjutnya.

Waktu berlalu kurang 20 menit sebelum pemberkatan dimulai. Pastor tiba di kapela lalu marah-marah.

Baca Juga: Hasil Semifinal Seoratin Cup 2022: Perse Ende Kunci Satu Tiket ke Final Lewat Drama Adu Pinalti

“Siapa yang suruh siap di tenda? Tidak ada sejarah orang berkat nikah di rumah mempelai! (kata calon pengantin pria menirukan kata-kata sang pastor). Dalam sekejap, persiapan dekorasi dan lain sebagainya kami pindahkan ke kapela,” terangnya.

Kurang dari empat menit jam tiga sore, rombongan yang terdiri dari pengantin, umat, bapak/mama ani, kedua orang tua mempelai, dan seluruh keluarga terkait sudah berada di dalam kapela untuk melangsungkan upacara pemberkatan nikah.

“Pukul 15:00, kami siap mengikuti perayaan, namun hal tak terduga ini terjadi saat Romo memakai jubah dan stolanya ia bertanya. ‘Apakah pemberkatan nikah ini jadi atau tidak?’ Atas pertanyaan saya ini, saya minta orang dari mempelai perempuan yang jawab. Akhirnya kedua menantu saya jawab: ‘Iya, jadi Romo’,” katanya.

Baca Juga: Terindikasi Palsu: Kabareskrim Gugurkan Laporan Pelecehan yang Dilakukan Brigadir J Terhadap Putri Candrawathi

Lalu, sang pastor kembali bertanya soal alasan pemberkatan tersebut jadi digelar karena apa. “Kedua menantu saya jawab lagi: “Karena kami semua sudah siap Romo’. Lalu Romo lagi-lagi bertanya, apakah tidak ada masalah di dalam keluarga? Kedua menantu saya jawab lagi: ‘Tidak ada Romo’,” ujarnya.

Selanjutnya, terjadilah percakapan lebih lanjut antara Romo dan para hadirin, yang dibeberkan calon pengantin pria sebagai berikut.

Romo: Benar?

Kedua Menantu: Benar Romo!

Baca Juga: RENUNGAN KATOLIK Minggu 14 Agustus 2022: Makna Magnificat dalam Revolusi Rangkap 3

Romo: Jawab jujur!

Kedua Menantu: Iya, kami jujur Romo.

Romo: Lalu kenapa keluarga lain tidak hadir?

Umat: Kami sudah lengkap Romo.

Kedua Menantu: Iya benar Romo, kami semua sudah hadir dan siap Romo.

Romo: Saya dengar informasi bahwa keluarga perempuan amburadul, kalian pergi kanonik dengan kemunafikan, maka saya putuskan pemberkatan nikah ini batal dan urus damai dulu di keluarga baru kita berkat.

Baca Juga: Sinopsis Cinta Setelah Cinta Sabtu 13 Agustus 2022: Ribut Lagi, Arya dan Niko Jual Perasaan di Depan Starla

Akhirnya, keluarga besar laki-laki dan perempuan sama-sama naik ke altar suci dan meminta maaf bahwa mereka sesungguhnnya tidak tahu-menahu persoalan apa yang dimaksudkan sang pastor.

Meskipun begitu, sang pastor tetap pada keputusannya, yakni membatalkan upacara berkat nikah tersebut.

“Romo tetap batal, bahwa tidak bisa keluarga di Maudemu harus damai dulu. Akhirnya kami teringat masalah ketidakpuasan Mama Besar,” kata calon pengantin pria.

“Lalu Romo bilang, ia itu kalian pergi minta maaf di Ibu Ety (mama besar calon istri saya) dan bawa dia ke sini baru kita berkat,” lanjutnya.

Baca Juga: UPDATE Jadwal Acara TransTV Hari Ini, Sabtu 13 Agustus 2022: Saksikan 3 Srikandi, Gold, dan Entrapment

Mendengar permintaan sang pastor, kedua calon pengantin mencoba melakukan pendekatan dengan mama besar dimaksud, dengan mendatangi secara langsung rumah mama besar tersebut.

“Tetapi beliau tidak bersedia untuk ikut ke kapela, sampai akhirnya Romo marah-marah, menanggalkan jubah dan stola,” ujarnya.

“Saat itu, keluarga istri, keluarga saya, dan umat yang lain berdiri, yang lain berlutut dan menangis meminta Romo untuk tetap melakukan pemberkatan Nikah Kudus. Akhirnya seluruh persiapan resepsi yang telah rampung, terpaksa melangsungkan acara resepsi tanpa pemberkatan nikah,” tutupnya.***

Editor: Ade Riberu

Sumber: TikTok VoxTimor.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x