Arab Saudi sebelumnya menguraikan rencana untuk membangun pabrik hidrogen hijau terbesar di dunia yang ditenagai oleh energi matahari dan angin di kota futuristik Neom.
Baca Juga: Rudal Hipersonik China Dikatakan Jauh Lebih Maju dari Teknologi yang Dimiliki oleh Amerika Serikat
Riyadh telah mengatakan "Inisiatif Hijau Saudi" sendiri akan melibatkan investasi lebih dari 700 miliar riyal ($ 187 miliar) pada tahun 2030.
Ekonom minyak dan gas Cornelia Meyer memuji rencana transformasi ekonomi hijau kerajaan.
“Arab Saudi mengarahkan arah yang baik dengan inisiatif hijau Saudi dan Timur Tengah, energi terbarukan dan proyek hidrogen hijau. Dalam jangka panjang juga akan terbayar untuk mengembangkan lebih lanjut teknologi CCUS (penangkapan, pemanfaatan dan penyimpanan karbon) dan konsep ekonomi karbon sirkular, karena memerangi perubahan iklim adalah permainan yang panjang,” tulisnya di Arab News sebagaimana dilansri Aljazeera.
Tetapi yang lain mempertanyakan jalan Riyadh dalam menangani krisis iklim yang meningkat.
Badan Energi Internasional (IEA), badan energi utama dunia, mengatakan pada bulan Mei bahwa pemerintah dan perusahaan harus segera menghentikan investasi dalam proyek minyak dan gas baru jika dunia ingin mencapai emisi karbon nol bersih pada tahun 2050.
Pertanyaan juga seputar keadaan teknologi penangkapan karbon saat ini yang dipromosikan oleh Saudi, teknologi yang masih belum terbukti keefektifannya dan sangat mahal untuk digunakan untuk ekstraksi skala besar.
Baca Juga: Apple Minta Hakim Menghentikan Sementara Perintah Antimonopoli Epic Games Saat Mengajukan Banding