Hal lain yang menjadi orientasi adalah untuk meningkatkan jumlah objek di bawah 600 kilometer lebih dari lima kali lipat.
Maka, dipastikan bahwa ini menambah kerja para peneliti NASA dan peneliti luar angkasa lainnya dalam melakukan observasi di ruangan yang berada jauh dari jangkauan bumi itu.
Ahli Astrofisika dari Harvard Smithsonian yaitu Jonathan McDowell juga menyuarakan hal yang selaras dengan NASA.
Sosok ilmuwan yang American Astronomical Society (AAS) itu merasa prihatin karena pengaruh satelit pada astronomi bisa berdampak besar.
"Kami prihatin dengan banyaknya satelit yang mengganggu pengamatan astronomi... Saya pikir kita perlu sedikit lebih banyak pengalaman dengan beberapa ribu satelit yang beroperasi sebelum kami dapat meningkatkan hingga puluhan ribu," ujarnya.
Baca Juga: Demi Dukung Industri yang Berkelanjutan, Samsung Olah Limbah Jala Ikan Jadi Material Galaxy Terbaru
Diketahui SpaceX pun hingga kini masih bungkam untuk memberikan tanggapan mengenai kekhawatiran NASA dan para peneliti luar angkasa itu.
Elon Musk, pemilik SpaceX ini sudah sempat mencuit di akun Twitter-nya pada pertengahan Januari 2022 bahwa dari ribuan satelit Starlink yang aktif, ada ratusan satelitnya yang akan melakukan perpindahan orbit operasional dalam waktu dekat.
Cuitan itu ditanggapi oleh Amazon.com yang juga memiliki "Kuiper Project" sebuah proyek satelit serupa dengan milik SpaceX dengan meminta Komisi Komunikasi Federal AS mengkaji ulang.