Nasib Aset Kripto Bitcoin di Tahun 2022, Begini Prediksi CEO Indodax Oscar Darmawan

30 Desember 2021, 07:15 WIB
CEO INDODAX, Oscar Darmawan. /Dok. Indodax

FLORES TERKINI - CEO Indodax, Oscar Darmawan, memprediksi bahwa di tahun 2022 akan ada suatu ekosistem baru setelah di tahun 2020 ada DeFi dan di tahun 2021 ada hype NFT dan Metaverse.

Meskipun ekosistem yang baru terbentuk, ekosistem DeFi, hype NFT, dan Metaverse tidak akan ditinggalkan begitu saja.

Tidak hanya perihal ekosistem, setelah adanya pergerakan dari negara El Salvador yang menjadikan Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah, tentu akan ada negara lainnya yang menyusul.

Baca Juga: Jadwal Acara dan Live Streaming Trans TV 30 Desember 2021: Nonton Film Mile 22 dan Man On Fire

Di tahun ini, Bitcoin menjadi semakin mainstream. Oscar melihat, orang awam yang biasanya tidak tahu apa itu Bitcoin bakal menjadi mulai mendengar dan aware soal bitcoin.

Tidak hanya itu, Bitcoin pun juga sudah digunakan sebagai devisa negara dan masuknya institusi investor.

"Dulu negara belum pernah sama sekali mempertimbangkan Bitcoin sebagai devisa. Namun di tahun ini, negara El Salvador yang kabarnya nantinya juga akan diikuti oleh negara Amerika Selatan lainnya yang selama ini terikat dengan Dollar USD mempertimbangkan Bitcoin sebagai devisa negaranya,” kata Oscar Darmawan dalam keterangannya yang diterima media ini, Rabu, 29 Desember 2021.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Cinta Aries, Taurus, Gemini, Cancer 30 Desember 2021: Jujurlah Tentang Apa yang Mengganggu Anda

Perihal IMF yang cukup banyak memberikan statement menentang Bitcoin, Oscar merasa bahwa di 2022 market sudah kebal dan pendapat IMF yang kadang cukup menantang kripto bukanlah sesuatu yang bisa benar-benar menggerakkan market.

“Bitcoin sudah sering dinyatakan mati dari sejak kemunculannya. Saya kira statement IMF yang bertentangan dengan eksistensi kripto tidak akan begitu pengaruh. Yang akan cukup berpengaruh adalah bagaimana negara akan membuat bitcoin sebagai devisa atau tidak.”

“Kita juga bisa melihat bahwa institusi juga sudah terjun dan gelombangnya cukup besar. Jika harga turun institusi akan memborong. Jika hal ini dilakukan terus menerus lama lama supply bitcoin akan terus menipis,” ujar Oscar.

Baca Juga: Jadwal Acara dan Live Streaming SCTV 30 Desember 2021: Nonton Cinta Itu Buta dan Suara Cahaya Nusantara

Meneropong harga "kakeknya aset kripto" pada bulan Januari 2021, Bitcoin berada di angka 500 juta rupiah sementara berdasarkan catatan market Indodax pada 28 Desember 2021, Bitcoin sudah menyentuh angka 737 juta.

Bitcoin sudah naik sekitar 47.4 persen bahkan pernah menyentuh harga All Time High (ATH)-nya di bulan November dengan harga hampir Rp1 milyar rupiah per 1 Bitcoin.

Hal itu menandakan bahwa Bitcoin adalah aset kripto yang baik untuk investasi jangka panjang.***

Disclaimer: Artikel ini hanya sebagai informasi. Perlu diingat, perdagangan aset kripto adalah aktivitas berisiko tinggi, dengan harga yang sangat flutktuatif atau dapat berubah-ubah secara signifikan dari waktu ke waktu. Semua keputusan perdagangan aset kripto adalah keputusan independen penggunanya, tanpa adanya unsur paksaan.

Editor: Ade Riberu

Tags

Terkini

Terpopuler