Network
Sementara itu Sang Sutradara Kiki Nuriswan menyatakan bahwa "Dua Surga Dalam Cintaku" adalah film yang sangat berbeda. Ia menjelaskan bahwa selain syuting di Indonesia, film ini juga mengambil lokasi syuting di Mekkah, Madinah, dan Taif, Arab Saudi.
"Saya kira, ini adalah film Indonesia pertama yang syuting di Bukit Sawa-Marwa. Ini yang menjadi pembeda film “Dua Surga Dalam Cintaku” dengan film lainnya," ungkap Kiki.
Di sisi lain, Ketua Umum IKALUIN, Dr. H. TB. Ace Hasan Syadzily, M.Si, menyambut baik kehadiran film ini. Dia merasa bangga karena film ini bisa hadir dan dapat dinikmati oleh masyarakat luas. Yang ebih membanggakan menurutnya adalah aroma Universitas Islam Negeri yarif Hidayatullah Jakarta sangat terasa dalam film ini.
"Film ini bercerita tentang mahasiswa UIN, mengambil syuting di UIN, penulis novelnya alumnus UIN, dan penyanyi sountracknya juga alumnus UIN. Bahkan ada dosen UIN yang main dalam film ini. Jadi nuansa UIN nya sangat kental," ujar Ace, yang juga merupakan Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI.
Lebih lanjut beliau berharap agar film ini dapat mendorong kreativitas para alumni dan civitas akademika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta untuk terus berkarya.
Baca Juga: Dukung Pengembangan IKN, Menparekraf Bakal Terapkan Konsep Pariwisata Berbasis Green Tourism
Yuki Kato, salah satu pemeran utama dalam film ini, mengungkapkan bahwa memerankan karakter Zilka bukanlah hal yang mudah. Dia merasa perlu melakukan pendalaman karakter yang mendalam.
"Karakter Zilka sangat berbeda dengan karakter asli saya. Tentu ini sangat tidak mudah ya," ujar Yuki seraya mengajak para pecinta film nasional untuk menonton "Dua Surga Dalam Cintaku".
Selain gala premiere, acara tersebut juga menjadi momentum peluncuran soundtrack asli film dengan lagu yang sama, "Dua Surga Dalam Cintaku", yang diciptakan oleh El Alice.
