Krisis Kemanusiaan Melanda Afghanistan, Joe Biden Kirim Pesawat Jet Komersial untuk Jemput Para Pengungsi

23 Agustus 2021, 10:59 WIB
Joe Biden Janji Evakuasi Warga Afghanistan yang Bantu Militer AS dan telah mengirimkan jet komersial untuk memindahkan pengungsi ke batas negara. /@joebiden/Instagram

FLORES TERKINI – PBB mengatakan masyarakat internasional perlu menyepakati upaya kemanusiaan yang mendesak setelah kepergian AS dari Afghanistan.

UNHCR bersikeras bahwa, sementara situasi di bandara Kabul mengkhawatirkan, tidak semua warga Afghanistan dapat meninggalkan negara itu.

Organisasi itu menunjuk pada bahaya memusatkan perhatian pada sejumlah kecil yang mungkin keluar sementara mengabaikan hingga 20 juta orang di tempat lain yang sangat membutuhkan.

Baca Juga: Mundur dari Jabatan sebagai PM Malaysia, Ternyata Begini Besaran Gaji Muhyiddin Yassin

Saat ini, 3,5 juta warga Afghanistan mengungsi di dalam perbatasan negara itu. UNHCR mengatakan makanan, tempat tinggal, air bersih dan perawatan medis sangat dibutuhkan.

Situasi di Bandara Kabul

Secara terpisah, pemerintahan Biden telah memerintahkan penggunaan pesawat jet komersial untuk memindahkan pengungsi Afghanistan begitu mereka terbang keluar dari Kabul.

Baca Juga: Gegara Terus Menentang Presiden Daniel Ortega, Surat Kabar Nasional La Prensa Digrebek Polisi Nikaragua

Di lapangan di bandara Kabul, tujuh orang tewas terlindas saat orang-orang mencoba memasuki kompleks tersebut.

Sebuah pernyataan dari Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan kondisi tetap "sangat menantang".

Pada saat yang sama, mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair mengecam penarikan AS dari Afghanistan, dengan mengatakan langkah itu menempatkan warga Afghanistan dan keamanan Barat dalam bahaya.

Baca Juga: Gempa Bumi Melanda Wilayah Timur Laut Saint Louis Du Sud, Predana Menteri Ariel Henry Umumkan Darurat Nasional

Pada tema yang sama, pendahulu Presiden Biden, Donald Trump, telah mengkritik upaya evakuasi selama rapat umum di Alabama.

“Keluarnya Biden yang gagal dari Afghanistan adalah tampilan yang paling menakjubkan dari ketidakmampuan seorang pemimpin negara, mungkin setiap saat,” kata Trump kepada para pendukungnya.

Sementara itu, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan dia akan menyatukan para pemimpin G7 untuk pembicaraan mendesak tentang situasi di Afghanistan minggu depan.

London memegang kepresidenan bergilir G7, anggota lainnya adalah Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, dan Amerika Serikat.***

Editor: Eto Kwuta

Sumber: Vatican News

Tags

Terkini

Terpopuler