Kasus Harian Covid-19 Meningkat, Kuala Lumpur Zona Merah Hingga Berlakukan Lockdown Penuh

- 10 Mei 2021, 08:09 WIB
Ilustrasi Covid-19 di Malaysia.
Ilustrasi Covid-19 di Malaysia. /

FLORES TERKINI – Pemerintah Kuala Lumpur dan Johor Bahru kembali menerapkan beberapa pembatasan yang cukup ketat terkait kasus Covid-19 yang kian melonjak dalam rentang harian.

Saai ini, sejumlah daerah sudah berada di bawah perintah pengendalian dan pergerakan (MCO) atau Lockdown berlaku sejak tanggal 20 Mei 2021.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Menteri senior Malaysia, Ismail Yakob pada Rabu 5 Mei 2021.

Baca Juga: Ledakan Bom Kembali Terjadi di Afganistan, 55 Pelajar Perempuan Dinyatakan Tewas

“Ada enam distrik di Selangor. Wilayah tersebut akan di-lockdown mulai tanggal 6 hingga 17 Mei 2021,” ucap Ismail.

Pada Kamis, 6 Mei 2021, ia kembali menyampaikan informasi dari Kementerian Kesehatan Kuala Lumpur terkait lonjakan kasus Covid-19 yang semakin parah.

“Ada 17 klaster baru di KL, sejak 1 April hingga 27 April 2021. Kasus harian covid meningkat tajam. Setelah evaluasi pemaparan dari pihak kesehatan, maka sepakat untuk memberlakukan MCO di seluruh wilayah Kuala Lumpur dari 7 Mei hingga 20 Mei 2021,” jelasnya.

Baca Juga: Foto Penampakan Masjidil Haram yang Bercahaya dari Luar Angkasa Viral di Media Sosial

Kasus tertinggi dilaporkan di distrik Johor Bahru, Kulai dan Kota Tinggi. Kasus aktif sehingga pemerintah perlu menangani langkah pencehagan covid.

“Di distrik negara bagian, sudah ada zona merah yang kasusnya melebihi 150 kasus,” tambahnya.

Sebagai negara yang cukup maju, pemerintah Malaysia meminta untuk menutup sebagian ruang publik.

Baca Juga: Usai Buka Puasa, Polisi Israel Bentrok dengan Warga Palestina di Al-Aqsa

Acara sosial hingga tempat restoran dan sejumlah kedai ikut ditutup. Melihat ada 14 kecamatan di Besut yang mulai aktif covid yang akan dimasukkan daam daftar MCO.

“Semua sekolah Madrasah dalam negara akan ditutup. Kami berharap lembaga pendidikan dapat mengikuti dan menghentikan operasional sementara hingga situasi kembali normal. Diperkirakan seusai lebaran namun, masa pembelajaran dilakukan secara daring online,” katanya.

Kementerian Malaysia melihat, resiko di sekolah akan lebih berbahaya. Penyebaran akan sangat cepat terjadi dalam setiap kontak baik dari para murid, para guru dan staff. 

Baca Juga: Bercerai dari Bill Gates, Melinda Menjadi Wanita Terkaya Kedua Setelah Francoise Bettencourt Meyers

Meski sejumlah sekolah telah melaporkan SOP dengan ketat namun, pemerintah pihak Malaysia tetapi berpatok pada evaluasi dari kementerian kesehatan.

Selain di lembaga pendidikan yang diperketat, Menteri Pendidikan juga meminta untuk menutup pergerakan dalam komunitas antar negara untuk urusan akademik, mengingat ada pembatasan untuk wilayah federal KL dan Selangor.

Radzi Jidin menyampaikan persekolahan ditutup selama dua pekan mengikuti standar protokol kesehatan. Sedangkan untuk libur sekolah terjadi di tengah tahun mulai 28 Mei hingga 12 Juni.

Baca Juga: Tsunami Covid-19 di India Tembus 20 Juta Kasus, Stok Oksigen Menipis Hingga Keterbatasan Fasilitas

Namun, semua pemberlakuan dapat berubah sewaktu-waktu tergantung tingkat kenormalan dari kasus Covid-19.***

Editor: Eto Kwuta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah