Baca Juga: Dunia Internasional Membuat Seruan untuk Melindungi dan Mendukung Para Migran di Seluruh Dunia
Kelaparan
PBB dan kelompok bantuan mengatakan sekitar 350.000 orang di Tigray, yang berbatasan dengan Sudan serta Eritrea sedang menghadapi kelaparan.
Sekitar 2 juta lainnya selangkah lagi dari kelaparan terburuk sejak 2011 di Somalia. Petani, pekerja bantuan dan pejabat setempat mengatakan makanan telah diubah menjadi senjata perang.
Ada banyak tentara memblokir atau mencuri bantuan makanan. Dalam laporannya, Bachelet juga menyebutkan bahwa “situasi kemanusiaan mengerikan, dengan laporan penolakan akses kemanusiaan di beberapa daerah, dan penjarahan pasokan bantuan oleh tentara.”
Sebelumnya pada 14 Juni, setidaknya 33.000 anak di bagian Tigray yang tidak dapat diakses mengalami kekurangan gizi parah dan akan menghadapi kematia.
UNICEF mengatakan pada bulan Mei saja, telah terjadi peningkatan empat kali lipat dalam penerimaan mingguan anak-anak untuk perawatan kekurangan gizi akut yang parah.
Baca Juga: Terpilih Menjabat Sekjen PBB untuk Kedua Kalinya, Antonio Guterres Prioritas Musnahkan Covid-19
Respon Paus Fransiskus