Situasi Kritis dan Konflik Baru Terjadi di Myanmar, Rumah Dibakar dan Gereja Dihancurkan

- 21 Juli 2021, 14:06 WIB
Situasi di Myanmar sangat kritis dengan layanan kesehatan dan layanan lainnya praktis tidak ada setelah protes dan pemogokan terhadap kudeta militer.
Situasi di Myanmar sangat kritis dengan layanan kesehatan dan layanan lainnya praktis tidak ada setelah protes dan pemogokan terhadap kudeta militer. / Twitter @Myanmar_Now_Eng

FLORES TERKINI – Situasi di Myanmar sangat kritis dengan layanan kesehatan dan layanan lainnya praktis tidak ada setelah protes dan pemogokan terhadap kudeta militer.

Sementara itu, militer telah menyalakan kembali konfliknya dengan kelompok-kelompok pemberontak etnis, yang melahirkan banyak orang terlantar.

Krisis telah memburuk dengan gelombang ke-3 pandemi Covid-19 yang menghancurkan di tengah kekurangan oksigen yang akut.

Baca Juga: Gagal Sepakati Gencatan Senjata, Taliban dan Pemerintah Afghanistan Bertemu di Doha

Konflik Etnis yang Baru

Keuskupan Katolik di negara bagian Kayah di Myanmar timur telah merawat ribuan warga sipil yang terlantar akibat pertempuran antara militer dan milisi lokal setelah kudeta militer 1 Februari.

“Di negara bagian Kayah dan di Keuskupan Loikaw, pertempuran antara militer dan Pasukan Pertahanan Rakyat (PDF) dimulai pada pertengahan Mei. Mereka telah menyebabkan lebih dari 100.000 warga sipil meninggalkan rumah mereka,” kata administrator Keuskupan Loikaw, Pastor Celso Ba Shwe.

Baca Juga: Situasi Politik Tak Menentu di Haiti, Pemakaman Presiden Jovenel Moise Direncanakan pada 23 Juli 2021

PDF dikatakan sebagai sayap bersenjata Pemerintah Persatuan Nasional (NUG), sebuah badan yang mengaku sebagai pemerintah sah Myanmar.

Halaman:

Editor: Eto Kwuta

Sumber: Vatican News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x