Burhan Tegaskan Tidak akan Menjadi Bagian dari Pemerintah Sudan setelah Transisi

- 8 November 2021, 10:25 WIB
ABDEL Fattah Al-Burhan.*/M.AAWSAT.COM
ABDEL Fattah Al-Burhan.*/M.AAWSAT.COM /

FLORES TERKINI – Panglima militer Sudan Jenderal Abdel Fattah al-Burhan mengatakan dia tidak akan berpartisipasi dalam pemerintahan mana pun yang datang setelah masa transisi.

Dia juga membantah bahwa tentara bertanggung jawab atas kematian para pengunjuk rasa yang berunjuk rasa menentang pengambilalihan militer.

Protes anti-kudeta nasional telah terjadi sejak perebutan kekuasaan 25 Oktober oleh tentara, tetapi telah dipenuhi dengan tindakan keras yang mematikan.

Baca Juga: Iran Mengadakan Latihan Militer Skala Besar setelah Konfrontasi Angkatan Laut AS

Setidaknya 14 demonstran telah tewas dan sekitar 300 terluka, menurut Komite Pusat independen Dokter Sudan, sebagaimana dilansir Aljazeera.

“Ini adalah janji kami – janji yang kami buat untuk diri kami sendiri, rakyat Sudan, dan komunitas internasional – bahwa kami berkomitmen untuk menyelesaikan transisi demokrasi, mengadakan pemilihan tepat waktu, dan berkomitmen untuk tidak menghentikan aktivitas politik apa pun selama berlangsung damai dan dalam batas-batas deklarasi konstitusional dan bagian-bagian yang belum ditangguhkan,” kata al-Burhan dalam komentar yang disiarkan pada hari Minggu 7 November 2021.

“Kami berkomitmen untuk menyerahkan kekuasaan kepada pemerintah sipil dengan kompetensi nasional dan kami berjanji untuk menjaga transisi dari campur tangan apa pun yang dapat menghalanginya,” lanjutnya.

Baca Juga: Catatan Resmi Myanmar yang Dinilai Keliru Menahan Wartawan Amerika Serikat, Simak Penjelasannya di Sini

Al-Burhan juga membantah tentara bertanggung jawab atas kematian pengunjuk rasa yang terjadi.

Halaman:

Editor: Eto Kwuta

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x