Filipina Meminta China untuk Mundur setelah Bentrokan Terjadi di Laut China Selatan

- 18 November 2021, 09:14 WIB
Presiden Filipina, Rodrigo Duterte.China mengklaim hampir seluruh Laut China Selatan berdasarkan apa yang disebut 'sembilan garis putus-putus' yang diputuskan oleh pengadilan internasional tanpa dasar lima tahun lalu.
Presiden Filipina, Rodrigo Duterte.China mengklaim hampir seluruh Laut China Selatan berdasarkan apa yang disebut 'sembilan garis putus-putus' yang diputuskan oleh pengadilan internasional tanpa dasar lima tahun lalu. /Reuters/Lean

FLORES TERKINI – Tiga kapal dari penjaga pantai China memblokir dan menembakkan meriam air ke dua kapal pemasok Filipina di dalam zona ekonomi eksklusif (ZEE) negara itu di Laut China Selatan yang disengketakan.

Menteri Luar Negeri Teodoro Locsin mengatakan insiden itu terjadi di dekat Ayungin Shoal (Second Thomas Shoal) pada 16 November.

Tampak kapal-kapal Filipina, yang membawa pasokan makanan untuk personel militer yang ditempatkan di dekatnya, terpaksa meninggalkan misi tersebut. Tidak ada cedera yang dilaporkan.

Baca Juga: Myanmar Ambil Tindakan Tegas untuk Mendakwa Aung San Suu Kyi atas Dugaan Kecurangan Pemilu

“Tindakan kapal penjaga pantai China adalah ilegal,” kata Locsin dalam sebuah pernyataan yang dibagikan di media sosial oleh Kementerian Luar Negeri dilansir Aljazeera.

“China tidak memiliki hak penegakan hukum di dalam dan di sekitar wilayah ini. Mereka harus waspada dan mundur,” tambahnya.

China mengklaim hampir seluruh Laut China Selatan berdasarkan apa yang disebut 'sembilan garis putus-putus' yang diputuskan oleh pengadilan internasional tanpa dasar lima tahun lalu.

Baca Juga: Kelompok Hak Asasi Israel Ungkap Terdapat 450 Serangan Pemukim terhadap Warga Palestina dalam 2 Tahun Terakhir

Beijing telah mengabaikan keputusan itu, alih-alih membangun pulau buatan dan mengerahkan angkatan laut, penjaga pantai, dan armada kapal penangkap ikannya ke laut yang disengketakan, yang juga diklaim oleh Filipina, Malaysia, Vietnam, Brunei, dan Taiwan.

Halaman:

Editor: Eto Kwuta

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x