100 Diplomat dari 40 Negara Keluar Ruangan Saat Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov Berpidato

- 2 Maret 2022, 12:55 WIB
Kementerian Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov.
Kementerian Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov. /Reuters/

FLORES TERKINI – Lebih dari 100 diplomat dari sekitar 40 negara telah keluar dari pidato Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov di PBB di Jenewa sebagai protes terhadap invasi Rusia ke Ukraina.

Boikot Selasa oleh utusan dari Uni Eropa, Amerika Serikat, Inggris, Jepang, dan lainnya hanya menyisakan beberapa diplomat di ruangan itu.

Mereka yang tersisa di pertemuan Dewan Hak Asasi Manusia termasuk duta besar Rusia untuk PBB di Jenewa, Gennady Gatilov, yang merupakan mantan wakil Lavrov. Utusan dari Suriah, Cina, dan Venezuela juga tinggal.

Baca Juga: Negara-negara Timur Tengah dan Afrika Utara Hadapi Krisis Gandum di Tengah Perang Rusia-Ukraina

Duta Besar Ukraina Yevheniia Filipenko, yang memimpin pemogokan, berterima kasih kepada mereka yang mengambil bagian dalam aksi tersebut.

“Terima kasih banyak atas dukungan yang luar biasa ini kepada orang-orang Ukraina yang berjuang untuk kemerdekaan mereka,” katanya kepada orang banyak yang berkumpul di sekitar bendera besar Ukraina di luar ruangan.

Lavrov berbicara kepada Dewan Hak Asasi Manusia dari jarak jauh, setelah membatalkan kunjungannya karena penutupan wilayah udara Eropa untuk pesawat Rusia.

Baca Juga: 99 WNI Dievakuasi dari Ukraina, Satu di Antaranya Sedang Positif Covid-19

“Klaim aneh Menteri Luar Negeri Lavrov harus diungkap apa adanya: distorsi sinis dari fakta,” kata duta besar Jerman Katharina Stasch dilansir Aljazeera.

Menteri Luar Negeri Kanada Melanie Joly menyebut versi Lavrov "salah" dan "karena itu kami ingin menunjukkan sikap yang sangat kuat bersama-sama".

Duta Besar Prancis Jerome Bonnafont mengatakan "setiap invasi merupakan pelanggaran hak asasi manusia" dan "adalah penting bahwa Dewan Hak Asasi Manusia menunjukkan dengan pemogokan ini bahwa mereka bersatu dengan Ukraina dan dengan rakyat Ukraina".

Pemogokan itu terjadi kurang dari satu jam setelah para diplomat mengosongkan ruangan terdekat di markas besar PBB Eropa di Jenewa ketika pidato video Lavrov ditayangkan di Conference on Disarmament, sebuah badan yang dibentuk pada 1979 untuk mencoba membendung perlombaan senjata Perang Dingin.***

Editor: Eto Kwuta

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah