FLORES TERKINI – Saat dua produsen gandum utama dunia menghadapi perang habis-habisan, hari esok tampak suram bagi negara-negara Timur Tengah dan Afrika Utara (MENA) yang membutuhkan gandum dari Ukraina dan Rusia.
Rusia adalah pengekspor gandum nomor satu di dunia – dan produsen terbesar setelah China dan India – Ukraina termasuk di antara lima pengekspor gandum teratas di dunia.
“Panen gandum dimulai sekitar dua bulan dan hasil tahun ini diharapkan sehat, artinya pasokan melimpah untuk pasar global dalam kondisi normal. Tetapi perang yang berkepanjangan di Ukraina dapat mempengaruhi panen di negara itu, dan oleh karena itu pasokan global,” ungkap Karabekir Akkoyunlu, seorang dosen politik Timur Tengah di SOAS, Universitas London, dilansir Aljazeera.
Baca Juga: 99 WNI Dievakuasi dari Ukraina, Satu di Antaranya Sedang Positif Covid-19
Selain itu, rencana pengusiran beberapa bank Rusia dari sistem perbankan internasional SWIFT sebagai pembalasan atas invasi Moskow ke Ukraina diperkirakan akan memukul ekspor negara itu.
“Pada saat krisis pangan global dan gangguan rantai pasokan akibat pandemi virus corona, ini menjadi perhatian nyata dan telah mendorong harga ke level rekor,” katanya.
Harga Naik, Pasokan Tidak Mencukupi
Meskipun Turki secara domestik memproduksi sekitar setengah dari gandum yang dikonsumsinya, negara itu menjadi semakin bergantung pada impor, 85 persen di antaranya berasal dari Rusia dan Ukraina.
Baca Juga: Makna Gunungan dalam Logo Presidensi G20 Indonesia, Ternyata Punya Filosofi Menarik Khas Tanah Air