AS Ancam Walk Out Jika Rusia Terlibat dalam G20, Ini Respon Menkeu Sri Mulyani

- 21 April 2022, 10:45 WIB
Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani.
Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani. /Tangkap Layar YouTube/Kemenkeu RI

FLORES TERKINI - Konflik antara Rusia dengan Ukraina menjadi sorotan negara-negara di dunia, termasuk negara anggota G20.

Dampaknya adalah, Amerika Serikat telah meminta Indonesia mengeluarkan Rusia dari pertemuan G20.

Mereka pun mengancam akan walk out jika penjabat Rusia muncul dalam forum bergengsi tersebut.

Baca Juga: Peramal Sebut Gempi Bakal Punya Adik Laki-laki, Gading dan Gisel Rujuk?

Hal itu digaungkan dalam Pertemuan Kedua Menteri-menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral (2nd FMCBG) Presidensi G20 Indonesia di Washington DC, Amerika Serikat.

"Menariknya meski dalam hal ini ada kecaman keras terkait perang di Ukraina oleh Rusia namun semua anggota justru mendasari perlunya kita untuk terus menjaga kerja sama G20 dan pentingnya multilateralisme," katanya dikutip dari ANTARA, Kamis 21 April 2022.

Beberapa Menteri Keuangan yaitu dari AS, Kanada dan Inggris melakukan aksi walk out sebagai bentuk protes atas kehadiran delegasi Rusia dalam FMCBG ke-2 Presidensi G20 Indonesia yang diselenggarakan di Washington D.C., Amerika Serikat.

Baca Juga: Jadwal Acara dan Live Streaming Trans TV 21 April 2022, Saksikan Rumpi dan Get The Gringo

Sri Mulyani mengaku, sebenarnya G20 telah memahami beberapa skenario mengenai sikap negara G7 dalam merespons kehadiran Rusia termasuk intervensi yang dilakukan oleh mereka.

Oleh sebab itu, hal tersebut tidak mengagetkan bahkan aksi walk out ini tidak mengganggu atau menimbulkan masalah terhadap berlangsungnya diskusi.

Ia mengatakan, dengan adanya negara-negara yang diundang termasuk Ukraina dan organisasi internasional maka pandangan mengenai risiko ekonomi global dapat diakomodasi dengan baik.

Baca Juga: Terjebak Kasus Robot Trading DNA Pro, Rizky Billar dan Lesti Kejora Kembalikan Uang Rp1 M

"Jadi dalam hal ini ini tidak sepenuhnya mengejutkan. Apalagi bagi kita sebagai ketua sudah dilakukan tanpa mengganggu atau menimbulkan masalah dalam pembahasan kita," jelasnya.

Usai pertemuan itu dilangsungkan, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, negara anggota G20 termasuk negara-negara undangan (invitees contries) telah berkali-kali menyerukan Rusia untuk menghentikan perang ke Ukraina.

Hal itu lantaran adanya keprihatinan mendalam dari para anggota akan krisis kemanusiaan, dampak ekonomi dari perang tersebut.

Baca Juga: Jadwal Acara dan Live Streaming tvOne 21 April 2022, Saksikan Cerita Santri dan Cover Story One

"Para anggota mengungkapkan keprihatinan mendalam tentang krisis kemanusiaan, dampak ekonomi dan keuangan dari perang, dan menyerukan diakhirinya perang sesegera mungkin," kata Sri Mulyani.

Sri Mulyani mengungkapkan bahwa banyak anggota negara G20 yang mengutuk tindakan Rusia. Menurut mereka, perang adalah jalan yang tidak beralasan dan tidak dapat dibenarkan.

"Banyak anggota mengutuk perang sebagai tidak beralasan dan tidak dapat dibenarkan, dan pelanggaran blok internasional," ujar Sri Mulyani.

Baca Juga: Momen Natal 2022 Gading dan Gisel Bakal Rujuk, Sosok Ini Jadi Pemersatu

Beberapa negara anggota lainnya juga prihatin atas dampak ekonomi akibat perguliran sanksi negara-negara barat, yakni Amerika Serikat dengan Eropa.

Lebih lanjut dikatakannya bahwa perang akan menghambat proses pemulihan ekonomi yang baru akan berkelanjutan.

Lebih dari pada itu juga berdampak pada meningkatkan kekhawatiran terkait ketahanan pangan global dan makin tingginya harga komoditas energi.

Dampak perang, kata Sri Mulyani, akan lebih terasa pada negara-negara miskin yang tak lagi memiliki kapasitas fiskal memadai.

Baca Juga: TERBARU! Sinopsis Buku Harian Seorang Istri Kamis 21 April 2022: Mimpi Buruk Nana Membawa Petaka Besar

“Negara-negara berpenghasilan rendah dan rentan akan sangat terpengaruh karena mereka sudah menghadapi tantangan, antara lain, ruang fiskal yang terbatas dan kerentanan utang yang tinggi," tandas Sri Mulyani.

Sebagai informasi, serangan Rusia ke Ukraina memasuki hari-ke 56. Laporan badan pengungsi PBB mencatat sudah lebih dari 4,9 juta orang Ukraina meninggalkan negaranya.

Sementara itu, Badan hak asasi manusia PBB telah mengonfirmasi ada sekitar 4.890 korban sipil di Ukraina sejak invasi Rusia ke Ukraina dimulai pada 24 Februari.***

Editor: Max Werang

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah