Namun, periode Al Qaida sebagai jaringan yang ditargetkan secara terpusat karena menyerang Amerika Serikat pada 11 September 2001, telah lama berlalu. Kelompok militan itu lantas kembali ke akarnya dalam konflik tingkat lokal.
Baca Juga: Yuk, Baca Ramalan Zodiak Kamis 4 Agustus 2022 untuk 12 Bintang: Orang Sabar Banyak Rezekinya
Asal-usul Zawahiri dalam Al Qaida telah lama dikenal. Pertama kali dunia mendengar tentang Zawahiri saat dia berdiri di dalam ruang sidang terkait kasus pembunuhan Presiden Mesir Anwar Al Sadat pada 1981.
"Kami telah berkorban dan kami siap untuk berkorban lebih banyak lagi sampai adanya kejayaan Islam,” teriak Zawahiri yang saat itu mengenakan jubah putih.
Dia harus mendekam dalam penjara selama tiga tahun karena kepemilikan senjata ilegal, tetapi ia dibebaskan dari tuduhan utama.
Zawahiri yang juga seorang ahli bedah terlatih sempat pergi ke Pakistan. Di sana, dia bekerja bersama Bulan Sabit Merah merawat gerilyawan mujahidin yang terluka di Afghanistan dalam melawan pasukan Uni Soviet kala itu.
Selama periode itu, ia berkenalan dengan Osama bin Laden, seorang warga Saudi kaya raya yang bergabung dalam pasukan mujahidin di Afghanistan.
Pada 1993, Zawahiri mengambil alih kepemimpinan Jihad Islam di Mesir, seperti dikutip dari Reuters.
Baca Juga: Waspada Gelombang Tinggi 6 Meter di Perairan NTT hingga 4 Agustus 2022