Tidak Semua Anak Bertubuh Pendek Alami Stunting, Kok Bisa?

- 24 Februari 2022, 20:29 WIB
Ilustrasi Stunting.
Ilustrasi Stunting. /Tangkap Layar Youtube Direktorat Promkes dan PM Kemenkes RI

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta Jumat 25 Februari 2022: Aldebaran Belikan Si Nenek Penolong Reyna Kursi Roda

“Tapi kalau dia pendek dan tidak kurus, maka tampaknya bukan stunting. Apalagi kalau pendek, tidak kurus, dan tanpa gangguan perkembangan, maka jelas bukan stunting,” paparnya.

Lebih lanjut dia menjelaskan, sebelum memberikan diagnosis, terdapat beberapa langkah pemeriksaan dini yang bisa dipantau melalui buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), yang didukung oleh Kartu Kembang Anak (KKA) yang telah disediakan oleh Kementerian Kesehatan dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

Di dalam KIA, ujar Madarina, telah mencakup instrumen pengukuran pertumbuhan dan perkembangan anak yang menggunakan kurva WHO.

Baca Juga: Sinopsis Dewi Rindu Jumat 25 Februari 2022: Rindu Menghilang, Angela Gilsha Kangen Berat

Selanjutnya, pemeriksaan dini melalui KIA dilakukan dengan melihat tiga komponen, mencakup tinggi badan (pendek atau tidak), berat badan (kurus atau tidak), dan lingkar kepala.

Komponen-komponen pengukuran itu harus memenuhi nilai yang ditetapkan WHO Child Growth Standards.

Sementara pemeriksaan dengan KKA, bisa dilakukan dengan membuat penilaian apakah anak tersebut berkembang dengan baik atau tidak.

“Berkembang itu artinya apakah dia sudah mulai duduk atau tengkurap pada waktu yang benar, apakah dia sudah mulai ngoceh, bergaul, atau berteman; apakah dia sudah bisa merespon terhadap senyuman dan sebagainya,” pungkasnya.***

Halaman:

Editor: Ade Riberu

Sumber: ANTARA Kemkes.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah