Bangun 50 Unit Rumah Korban Bencana di Nelelamadiken, Kadis PUPR: Di Saosina Masih Dilakukan Pendekatan

9 Juni 2021, 12:47 WIB
Keterangan Foto Kadis Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan, Eduard J. Fernandez, S.Sos, M.Si. /Istimewa/FLORES TERKINI/

FLORES TERKINI - Pasca banjir bandang pada 4 April 2021 silam yang meluluhlantahkan rumah warga pada sebagian wilayah di Pulau Adonara, tepatnya di Desa Nelelamadike, Kecamatan Ile Boleng, Kabupaten Flores Timur, NTT, kini pembangunan rumah warga korban terdampak sudah mencapai tahapan akhir.

Hal ini dikarenakan adanya koordinasi dan komunikasi yang baik antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Flores Timur dan Pemerintah Desa (Pemdes) Nelelamadiken, dalam mendapatkan lahan yang akan digunakan untuk pembangunan 50 unit rumah warga korban terdampak banjir bandang.

Seluas 1,2 hektar lahan yang sudah dipastikan akan digunakan untuk pembangunan 50 unit rumah dari total sebelumnya 1,4 hektar yang disiapkan.

Baca Juga: Roy Kiyoshi Jadi Pangeran Wangdi di Raden Kian Santang, Prahara di Langit Pajajaran, Simak Faktanya di Sini

Lahan seluas 1,2 hektar tersebut final diputuskan setelah melalui tahapan survei teknis oleh pihak Kementerian PUPR dan pihak pelaksana PT Adi Karya.

Bertempat di ruang kerjanya, Kepala Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan Kabupaten Flores Timur, Eduard J. Fernandez, S.Sos, M.Si, Senin 6 Juni 2021, menjelaskan bahwa lahan yang sudah disiapkan di Desa Nelelamadiken, Kecamatan Ile Boleng seluas 1,2 hektar dari total 1,4 hektar sebelumnya.

Eduard juga menyampaikan bahwa akan dibangun 50 unit rumah di atas lahan yang sudah disiapkan tersebut seperti yang sedang terjadi di Desa Oyangbarang, Kecamatan Wotan Ulumado, di mana sudah dibangun 4 unit rumah dari 50 unit rumah bagi warga terdampak.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta Kamis 10 Juni 2021: Elsa Diserang dari Berbagai Sudut, Nino Siap Tembak Musuh-musuhnya

“Untuk Desa Nelelamadike sudah final dengan 1,2 hektar dari total 1,4 hektar lahan yang disiapkan. Karena sudah final maka selanjutnya pihak pelaksana akan melaksanakan pekerjaannya, membangun 50 unit rumah di atas lahan 1,2 hektar tersebut sebagaimana yang sedang dikerjakan mereka di Desa Oyangbarang, Kecamatan Wotan Ulumado, yang progresnya telah menghasilkan 4 unit rumah dari total 50 unit,” jelas Eduard.

Ketika disinggung terkait kepastian lahan di Desa Saosina, Kecamatan Adonara Timur, Eduard menjelaskan bahwa pihaknya masih harus melakukan pendekatan dengan pemilik lahan untuk mendapatkan lahan seluas 1 hektar, menggenapi hitungan 4 hektar yang diperuntukkan bagi pembangunan 300 unit rumah.

Kata Eduard, sebelumnya telah disiapkan lahan seluas 4 hektar di Saosina, namun setelah disurvei pihak Kementerian PUPR, ternyata hanya 0,9 hektar yang memenuhi syarat teknis.

Baca Juga: 5 Cara Sederhana Mencapai Sukses, Lakukan Secara Rutin Tanpa Menguras Energi yang Besar

“Kita lalu direkomendasikan untuk mencari lahan pengganti seluas 3,1 hektar. Dan kita sudah dapatkan lahan pengganti itu dan masih berlokasi di Desa Saosina. Hanya saja masih harus melakukan pendekatan dengan pemilik lahan untuk mendapatkan 1 hektar lagi untuk menggenapi luasan 4 hektar itu," jelasnya.

Kadis Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan iu pun menjelaskan, lahan yang disiapkan di Desa Saosina tersebut juga untuk pembangunan rumah bagi warga Desa Waiburak dan Kelurahan Waiwerang Kota, yang kehilangan rumah waktu bencana banjir bandang dan longsor pada 4 April 2021 yang lalu akibat Badai Seroja.*** (Max Werang)

Editor: Ade Riberu

Tags

Terkini

Terpopuler